Perusahaan Minyak dan Gas Besar Diam-Diam Masuki Industri Mining Bitcoin
Setiap tahunnya, sekitar 148 miliar meter kubik gas terbuang sia-sia melalui praktik pembakaran gas. Praktik ini tidak hanya menyumbang emisi karbon dioksida dan metana dalam jumlah besar yang memperburuk polusi udara dan perubahan iklim, tetapi juga menghilangkan potensi pemanfaatan sumber daya berharga.
Namun, perkembangan teknologi terbaru memungkinkan perusahaan minyak untuk mengubah gas ini menjadi sumber listrik yang berguna. Melalui unit pembangkit listrik modular dan mobile, gas alam mentah dapat dibakar langsung di lokasi untuk menghasilkan energi.
Solusi ini sangat berguna di wilayah terpencil, seperti ladang minyak di shale basin Amerika Serikat, Kanada, dan Alaska, di mana pembangunan infrastruktur pipa dan fasilitas pemrosesan gas tidak ekonomis. Listrik yang dihasilkan dapat mendukung operasi di lapangan atau digunakan untuk pusat data yang membutuhkan daya besar, termasuk untuk penambangan kripto seperti Bitcoin.
Meski memulai operasi penambangan bukan hal mudah bagi semua pihak, perusahaan energi yang sudah memiliki fasilitas skala besar justru memiliki keuntungan dalam menerapkan model ini. Beberapa proyek saat ini telah menggandeng perusahaan tambang kripto besar, seperti MARA Holdings dan Hyliion, yang mengatur instalasi peralatan serta proses pemurnian gas yang diperlukan.
Model ini memberikan keuntungan finansial yang signifikan bagi perusahaan minyak. Selain mengurangi emisi berbahaya, mereka juga memperoleh penghasilan tambahan dari penyediaan listrik murah di lokasi. Tambang kripto yang membutuhkan pasokan daya stabil memanfaatkan kelebihan gas ini untuk menjalankan operasional mereka.
Selain itu, lokasi ladang minyak yang umumnya jauh dari jaringan listrik membuat pusat data di tempat menjadi solusi paling masuk akal. Generator mobile yang digunakan dapat dengan mudah mengubah gas menjadi energi yang cukup untuk menjalankan mesin penambang Bitcoin.
Dengan semakin meningkatnya harga dan permintaan Bitcoin, tren ini diperkirakan akan terus berkembang. Perusahaan minyak besar mulai mempertimbangkan tambang kripto sebagai bagian dari strategi bisnis jangka panjang mereka, sekaligus mendorong regulasi yang mendukung model energi hibrida untuk mengurangi emisi.
Meski demikian, sebagian pihak mengkritik langkah ini karena dianggap tidak benar-benar mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Namun, dengan dukungan dari investor dan regulator, konversi gas suar menjadi listrik berpotensi menjadi praktik umum dalam industri energi di masa depan.