
Neuralink Buka Uji Coba Chip Otak Secara Global, Pasien Pertama Lapor Tanpa Efek Samping
Neuralink, perusahaan teknologi otak milik Elon Musk, resmi membuka uji coba global untuk teknologi chip otak Neuralink. Chip ini memungkinkan penggunanya mengendalikan komputer hanya dengan pikiran, dan kini mencari peserta dengan kelumpuhan (quadriplegia) dari seluruh dunia.
Neuralink Cari Peserta dengan Quadriplegia untuk Uji Klinis Chip Otak
Dalam unggahan resmi pada 2 April melalui platform X, Neuralink mengumumkan bahwa mereka sedang merekrut partisipan dengan cedera tulang belakang atau penyakit ALS (amyotrophic lateral sclerosis) untuk bergabung dalam uji klinis PRIME (Precise Robotically Implanted Brain-Computer Interface).
Hingga Januari 2025, sudah ada tiga pasien dengan quadriplegia yang menerima chip Neuralink dan mengujinya untuk mengendalikan komputer dan smartphone hanya dengan aktivitas otak.
“Kami ingin membantu manusia tak hanya mengontrol perangkat dengan pikiran, tapi juga memiliki kekuatan super,” ujar Elon Musk, pendiri Neuralink dan CEO Tesla.
Teknologi Brain-Computer Interface (BCI) Masa Depan
Neuralink adalah salah satu pelopor dalam teknologi brain-computer interface (BCI). Teknologi ini menghubungkan aktivitas saraf di otak dengan sistem digital seperti komputer atau ponsel.
Berbagai perusahaan dan institusi juga mengembangkan BCI, namun Neuralink dikenal sebagai yang paling ambisius dengan pendekatan implan invasif yang dikendalikan secara robotik.
Uji klinis PRIME Neuralink diperkirakan akan berjalan selama enam tahun, dan akan menguji efisiensi chip otak dalam meningkatkan kualitas hidup pasien dengan kelumpuhan total.
Pasien Pertama Neuralink: “Tanpa Efek Samping, Gunakan Lebih dari 10 Jam Sehari”
Noland Arbaugh, pasien pertama yang mendapatkan implan chip otak Neuralink, mengaku tidak mengalami efek samping fisik atau psikologis selama satu tahun pasca pemasangan chip.
Dalam unggahan X pada 28 Maret, Arbaugh menyebut bahwa ia kini menggunakan chip tersebut untuk:
- Bermain catur dan menjelajah internet
- Menulis dan melakukan riset
- Berkomunikasi secara online
- Mengontrol berbagai perangkat hanya dengan pikiran
“Saya bahkan menggunakannya lebih dari 10 jam per hari,” ungkap Arbaugh.
Neuralink juga sedang mengembangkan fitur untuk mengontrol kursi roda melalui chip otak, meski Arbaugh mengatakan ia hanya akan menggunakannya jika sistemnya benar-benar sempurna.
Berkat teknologi Neuralink, Arbaugh kini bekerja sebagai pembicara publik keliling dan merasa hidupnya memiliki harapan dan tujuan baru.
“Teknologi ini telah memberi saya harapan yang luar biasa. Saya yakin, ke depan, chip ini akan digunakan oleh ratusan bahkan ribuan orang,” tutupnya.
Neuralink membuka jalan menuju masa depan di mana pikiran manusia bisa terhubung langsung ke teknologi. Dengan uji coba chip otak yang kini berskala global dan laporan positif dari pasien pertama, teknologi Neuralink berpotensi menjadi revolusi besar di bidang medis dan teknologi antarmuka otak-komputer.