
Pengadilan Nigeria Tunda Kasus Penggelapan Pajak Binance hingga Akhir April
Pengadilan Nigeria menunda sidang kasus penggelapan pajak Binance hingga 30 April 2025, memberi waktu tambahan bagi otoritas pajak Nigeria untuk merespons permintaan dari pihak Binance. Kasus ini kembali menjadi sorotan setelah Binance dituduh menyebabkan kerugian besar terhadap ekonomi Nigeria dan mengganggu kestabilan mata uang naira.
Binance Dipermasalahkan Karena Tidak Berkantor di Nigeria
Pengacara Binance, Chukwuka Ikwuazom, mengajukan permohonan ke pengadilan untuk membatalkan keputusan sebelumnya yang mengizinkan pengiriman dokumen pengadilan melalui email. Ia menegaskan bahwa Binance tidak memiliki kantor fisik di Nigeria dan terdaftar secara hukum di Kepulauan Cayman, sehingga penyampaian dokumen seharusnya tidak dilakukan dari dalam negeri.
"Perintah yang diberikan pada 11 Februari 2025 terhadap Binance bersifat tidak sah dan harus dibatalkan," kata Ikwuazom.
FIRS Tuntut Binance Bayar $2 Miliar dan Ganti Rugi $79,5 Miliar
Federal Inland Revenue Service (FIRS) menuduh Binance menunggak pajak senilai $2 miliar, dan meminta pengadilan menjatuhkan hukuman pembayaran $79,5 miliar (setara Rp 1.260 triliun) sebagai kompensasi atas kerusakan ekonomi lokal akibat aktivitas Binance di Nigeria.
FIRS juga menilai bahwa Binance memiliki kehadiran ekonomi signifikan di Nigeria, dan oleh karena itu wajib membayar:
- Pajak penghasilan perusahaan untuk tahun 2022 dan 2023
- Denda 10% per tahun atas pajak yang belum dibayar
- Bunga hampir 27% atas tunggakan tersebut
Riwayat Masalah Binance di Nigeria
Pada awal 2024, dua eksekutif Binance — Tigran Gambaryan dan Nadeem Anjarwalla — ditahan di Nigeria atas tuduhan penggelapan pajak dan pencucian uang. Tuduhan terhadap keduanya akhirnya dicabut, namun Anjarwalla sempat melarikan diri ke Kenya dan masih buron hingga kini.
Gambaryan, warga AS, telah kembali ke negaranya pada Oktober setelah kondisi kesehatannya memburuk selama ditahan, termasuk terkena pneumonia, malaria, dan hernia tulang belakang.
Sebagai respons atas tekanan di Nigeria, Binance menghentikan semua transaksi naira pada Maret 2024, secara efektif keluar dari pasar Nigeria.