Pasar Kripto Bersiap Hadapi Empat Peristiwa Ekonomi Penting AS Minggu Ini
Pasar kripto bersiap menghadapi empat peristiwa ekonomi penting di Amerika Serikat minggu ini, yang dimulai pada Rabu, 12 Februari. Peristiwa makroekonomi ini diperkirakan dapat memengaruhi portofolio pemegang Bitcoin (BTC), membuat investor perlu menyesuaikan strategi perdagangan mereka.
1. Data CPI: Inflasi AS Jadi Faktor Penentu
Peristiwa pertama adalah laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) bulan Januari yang akan dirilis Rabu (12/2). Data ini menjadi acuan utama inflasi di AS dan berpotensi berdampak pada pasar kripto.
Pada laporan sebelumnya, CPI Desember naik sedikit menjadi 2,9% (year-over-year/YoY), sementara CPI inti turun ke 3,2%. Model Inflation Nowcasting dari Federal Reserve Cleveland memperkirakan CPI utama Januari akan turun ke 2,85%, sedangkan CPI inti diprediksi turun ke 3,13%.
Jika inflasi lebih tinggi dari perkiraan, The Fed mungkin akan tetap mempertahankan kebijakan moneter ketat, yang dapat menekan harga Bitcoin dan aset berisiko lainnya. Sebaliknya, jika inflasi lebih rendah, investor bisa melihat ini sebagai sinyal dovish, yang berpotensi mendorong kenaikan harga Bitcoin.
Selain itu, pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam testimoninya juga akan diawasi ketat oleh pasar. Powell diperkirakan akan membahas dampak tarif impor yang diberlakukan Presiden Donald Trump, yang menjadi perhatian utama The Fed dalam kebijakan suku bunga.
2. Klaim Pengangguran Awal: Gambaran Pasar Tenaga Kerja AS
Pada HARI Kamis (13/2), Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis laporan Initial Jobless Claims. Data ini menunjukkan jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran dalam seminggu terakhir, memberikan gambaran tentang kesehatan pasar tenaga kerja AS.
Laporan terakhir menunjukkan 219.000 klaim pada pekan yang berakhir 1 Februari. Jika jumlah klaim lebih rendah dari perkiraan, ini bisa menjadi sinyal ekonomi yang kuat dan meningkatkan nilai dolar AS (USD). Namun, pasar kripto bisa tertekan jika The Fed melihat pasar tenaga kerja yang kuat sebagai alasan untuk mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama.
3. Data PPI: Indikasi Awal Inflasi di Tingkat Produsen
Pada hari yang sama, Kamis (13/2), Indeks Harga Produsen (PPI) AS juga akan dirilis oleh Bureau of Labor Statistics (BLS). Data ini memberikan gambaran inflasi di tingkat produsen dan dapat menjadi indikator awal harga konsumen di masa depan.
PPI bulan Desember berada di 0,2%, dan untuk Januari diperkirakan naik ke 0,3%. Jika PPI lebih tinggi dari perkiraan, ini menunjukkan biaya produksi yang meningkat, yang bisa berujung pada kenaikan harga konsumen. Investor mungkin akan mencari aset lindung nilai seperti Bitcoin, yang dapat meningkatkan permintaan dan harga BTC.
Sebaliknya, jika PPI lebih rendah dari perkiraan, pasar tradisional dapat mengalami sentimen risiko positif (risk-on), yang dapat memengaruhi minat terhadap kripto.
Menurut analis kripto Michaël van de Poppe, minggu ini sangat mirip dengan periode krisis sebelumnya. Ia menyarankan agar investor tetap bullish, dengan mengatakan, "Pada masa krisis, Anda ingin tetap optimis, dan rasa sakit terbesar justru ada di kenaikan harga, bukan penurunan."
4. Data Penjualan Ritel: Indikator Kesehatan Konsumen
Terakhir, pada Jumat (14/2), AS akan merilis data penjualan ritel, yang memberikan wawasan tentang pola pengeluaran konsumen. Jika data lebih baik dari perkiraan, ini menunjukkan kekuatan ekonomi dan dapat berdampak positif pada pasar kripto.
Konsumen yang memiliki lebih banyak pendapatan dapat mengalokasikan sebagian dananya ke Bitcoin dan aset digital lainnya. Namun, jika data lemah, ini bisa memicu kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi dan mendorong investor untuk menghindari aset berisiko.