
Pemerintah Iran Sebut Game Hamster Kombat Sebagai Soft War dari Barat
Hamster Kombat, sebuah game tap-to-earn berbasis Telegram, telah menikmati popularitas dalam beberapa bulan terakhir. Permainannya yang simpel, di mana pengguna hanya perlu mengetuk layar untuk mendapatkan airdrop token kripto dan meningkatkan level, terbukti menarik banyak minat gamer.
Pada hari Senin (24/06) pengembang Hamster Kombat mengumumkan bahwa game tersebut kini telah menarik total 200 juta pemain, mewakili bagian yang cukup besar dari keseluruhan pengguna Telegram yang dilaporkan berjumlah 900 juta.
Namun, di balik popularitasnya, Hamster Kombat juga menuai kontroversi. Di Iran misalnya, pemerintah negara ini melihat game tersebut sebagai pengaruh Barat yang tidak semestinya, karena rakyat Iran sedang berjuang menghadapi inflasi yang tinggi, sedikit lapangan kerja, dan sanksi Barat.
Wakil Kepala Militer Iran, Habibollah Sayyari, mengklaim permainan itu merupakan strategi untuk mengalihkan perhatian penduduk Iran dari pemilihan umum mendatang di negara itu.
“Salah satu ciri soft war yang dilakukan musuh adalah game Hamster,” katanya.
Kontroversi ini juga menarik perhatian token agama. Ayatollah Nasser Makarem Shirazi, seorang ulama Syiah terkemuka, menyatakan cryptocurrency sebagai sebagai bidang yang penuh penipuan dan mendesak orang-orang untuk menghindari game seperti Hamster Kombat.
Surat kabar harian milik pemerintah, JameJam, juga mengkritik ketertarikan terhadap Hamster Kombat, dan menulis bahwa hal tersebut mendorong impian untuk menjadi kaya dalam semalam dan memperoleh kekayaan tanpa usaha.
“Masyarakat yang bukannya bekerja dan berusaha meraih kesuksesan dan menghasilkan uang malah beralih ke permainan seperti itu dan mencari jalan pintas dan rejeki nomplok, lambat laun kehilangan budaya usaha dan kewirausahaan, dan bergerak menuju kenyamanan,” bunyi laporan surat kabar tersebut, menurut AP.
Iran akan memilih presiden baru pada hari Jumat ini setelah kematian Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter pada bulan Mei.
Sementara itu, Pengembang Hamster Kombat mengatakan mereka berencana meluncurkan token di The Open Network (TON) pada bulan Juli. Game ini mengikuti jejak Notcoin, game “clicker” serupa yang diluncurkan awal tahun ini dan menarik 35 juta pemain sebelum merilis token NOT-nya sendiri di TON pada bulan Mei.
Game Kripto Sebagai Pelarian dari Masalah Ekonomi
Kondisi perekonomian di Iran bisa jadi menjadi salah satu alasan mengapa game seperti Hamster Kombat mendapat popularitas di negara tersebut. Dengan adanya sanksi dari Barat, inflasi yang tinggi, dan kurangnya lapangan kerja, banyak warga Iran mencari cara alternatif untuk mengamankan masa depan keuangan mereka.
Nilai mata uang lokal negara tersebut anjlok, dan biaya sehari-hari meroket, sehingga metode tabungan tradisional menjadi kurang layak digunakan. Pada bulan Juni, satu dolar bernilai 580.000 real Iran.
Hal ini telah menyebabkan lonjakan minat terhadap aset kripto di kalangan masyarakat dan mata uang digital bank sentral (CBDC) di kalangan pemerintah.