
Pendapatan Kraken Melonjak 128% di 2024, Capai $1,5 Miliar
Kraken, salah satu bursa kripto terbesar di AS, mencatat lonjakan pendapatan signifikan pada 2024, mencapai $1,5 miliar atau meningkat 128% dibanding tahun sebelumnya. Keberhasilan finansial Kraken sejalan dengan reli pasar kripto yang mendorong Bitcoin dan aset digital lainnya mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.
Sepanjang 2024, Kraken melaporkan EBITDA sebesar $380 juta, didukung oleh volume perdagangan sebesar $665 miliar.
Rata-rata, Kraken menghasilkan lebih dari $2.000 per pelanggan dan mengelola sekitar $42,8 miliar dalam bentuk aset. Saat ini, Kraken jadi bursa kripto terpusat (CEX) terbesar kelima berdasarkan volume perdagangan harian.
Keberhasilan Kraken tidak hanya didorong oleh tren pasar jangka pendek, tetapi juga oleh strategi pertumbuhan jangka panjangnya. Bursa ini mendominasi sektor stablecoin ke fiat, dengan menguasai lebih dari 40% volume perdagangan stable-fiat global di antara bursa terpusat utama.
Selain itu, Kraken mencatat 2,5 miliar transaksi sejak berdiri, dengan 99,9% waktu operasional platform dan latensi round-trip di bawah 2 milidetik untuk memastikan eksekusi perdagangan yang cepat.
Co-CEO Kraken, Arjun Sethi, menegaskan bahwa perusahaan akan terus meningkatkan transparansi dengan mempublikasikan laporan keuangan kuartalan yang mencakup Proof of Reserves untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan.
“Sorotan keuangan hari ini adalah yang pertama dari banyak laporan lainnya seiring kami terus mengedepankan transparansi dan akuntabilitas. Kami tetap berkomitmen untuk secara rutin mempublikasikan Proof of Reserves, memastikan tingkat kepercayaan tertinggi bagi klien kami,” ujar Sethi.
Di tengah spekulasi terkait potensi penawaran saham perdana (IPO) pada 2025, Kraken belum mengonfirmasi rencana tersebut. Perusahaan menegaskan bahwa mereka tetap mandiri secara finansial, hanya mengumpulkan $27 juta dalam pendanaan primer sejak didirikan pada 2011.
Meskipun mengalami pertumbuhan pesat, Kraken masih menghadapi hambatan regulasi di Amerika Serikat.
Pada 2023, Kraken mencapai kesepakatan dengan SEC terkait layanan staking, yang menyebabkan layanan tersebut sempat dihentikan. Namun, pekan ini Kraken kembali meluncurkan layanan staking untuk pengguna di 39 negara bagian AS.
Di sisi lain, Kraken juga mengumumkan penutupan pasar NFT-nya pada Februari 2025, menandakan perubahan strategi perusahaan di tengah tantangan regulasi.
Saat ini, Kraken masih menghadapi gugatan dari SEC, yang menuduh bursa ini beroperasi tanpa terdaftar sebagai bursa, broker, dan agen kliring sejak 2018. SEC mengklaim Kraken telah memfasilitasi transaksi sekuritas kripto ilegal, menghasilkan pendapatan yang signifikan.
Namun, dalam keputusan pengadilan terbaru, Kraken diberikan izin untuk melanjutkan pembelaan berdasarkan prinsip fair notice dan due process, meskipun argumen terkait major questions doctrine ditolak.
Dengan pertumbuhan pesat dan tantangan regulasi yang masih berlangsung, 2025 akan menjadi tahun yang menentukan bagi Kraken dalam mempertahankan posisinya sebagai salah satu bursa kripto terbesar di dunia.