Pengembang Solana Ajukan Sistem Hash Baru untuk Tingkatkan Skalabilitas
Pengembang Solana mengusulkan sistem hashing baru untuk mengatasi masalah skalabilitas yang muncul akibat penggunaan massal jaringan. Proposal bertajuk SIMD-215 ini, yang dirilis pada 6 Januari, memperkenalkan fungsi hashing berbasis lattice yang memungkinkan blockchain Solana melacak akun pengguna dengan cara yang lebih efisien.
“Tujuan utamanya adalah mengembangkan Solana hingga mampu menangani miliaran akun dan menghitung ‘hash semua akun’ dalam waktu dan ruang yang praktis,” tulis proposal tersebut.
Saat ini, jaringan Solana perlu menghitung ulang state dari semua akun secara berkala. Proses ini menjadi semakin rumit seiring bertambahnya jumlah pengguna. Masalah ini, yang dikenal sebagai state growth problem, sebelumnya telah dibahas oleh Anatoly Yakovenko, salah satu pendiri Solana Labs, dalam sebuah unggahan di X pada 11 Mei tahun lalu.
“Masalahnya sederhana: pembuatan akun baru harus benar-benar menciptakan akun baru. Artinya, akun baru perlu membuktikan bahwa itu benar-benar baru,” tulis Yakovenko. Ia menambahkan bahwa metode pembuktian tersebut menjadi mahal karena setiap node harus memiliki indeks global dari semua akun.
Menurut proposal tersebut, Accounts Lattice Hash menawarkan solusi berupa penghapusan kebutuhan untuk menghitung ulang semua state dengan memperkenalkan verifikasi instan. Elemen “homomorphic hashing” dalam proposal ini memungkinkan jaringan Solana hanya memproses akun yang mengalami perubahan, alih-alih memproses semua akun.
Firma riset kripto, Republik Labs menjelaskan manfaat proposal ini dengan analogi sederhana. “Bayangkan seperti membersihkan rumah. Alih-alih membersihkan setiap ruangan setiap hari, Anda hanya merapikan ruangan yang berantakan. Ini menghemat waktu dan tenaga, sekaligus menjaga semuanya tetap teratur,” tulis Republik Labs dalam unggahan pada hari Senin (07/01/2025).
Jika diimplementasikan, proposal ini dapat meningkatkan kecepatan dan efisiensi jaringan Solana secara signifikan. Hal ini menjadi penting mengingat Solana saat ini berada di pusat aktivitas DeFi dan on-chain dalam ekosistem kripto, dengan volume perdagangan di decentralized exchange (DEX) mencapai $113 miliar selama sebulan terakhir. Angka ini 43% lebih tinggi dibandingkan volume Ethereum, yang mencatat $78,9 miliar, menurut data DefiLlama.
Proposal ini diharapkan dapat semakin memperkuat posisi Solana dalam persaingan dengan jaringan blockchain utama lainnya, khususnya di ruang DeFi.