
Pengguna Binance Hong Kong jadi Korban Phising, Kerugian Mencapai Rp7 Miliar
Kepolisian Hong Kong telah memperingatkan investor crypto untuk lebih berhati-hati dari serangan phising, yang berisiko membuat aset digital mereka dikuras oleh penipu.
Peringatan ini dikeluarkan setelah 11 pengguna Binance yang berbasis di Hong Kong menjadi korban penipuan phishing, dan kehilangan lebih HK$3,5 juta (Rp7 miliar) dalam dua minggu terakhir.
Menurut pengumuman Polisi Hong Kong di Facebook, penipu berpura-pura sebagai karyawan Binance dan mengirimi mereka pesan berisi tautan berbahaya. Mereka meminta para korban untuk memverifikasi identitas mereka dengan mengklik tautan tersebut, dan menakut-nakuti mereka bahwa akun mereka akan dinonaktifkan jika tidak melakukannya.
Polisi Hong Kong mengatakan, setelah pengguna mengklik tautan tersebut dan memverifikasi data pribadi mereka, peretas memperoleh akses penuh ke akun Binance korban. Mereka kemudian mencuri semua aset digital dari akun tersebut.
"Investasi mengandung risiko. Selain memahami karakteristik dan risiko harga produk yang diinvestasikan, investor juga harus memperhatikan risiko keamanan platform dan jaringan terkait," bunyi peringatan dari Polisi Hong Kong melalui Facebook beberapa waktu lalu.
Mereka juga menyarankan pengguna untuk memilih platform perdagangan aset virtual yang berlisensi di Hong Kong agar mendapat perlindungan yang lebih baik, serta menyimpan aset digital dalam jumlah besar di vold wallet agar lebih aman.
Dalam beberapa pekan terakhir, industri crypto di Hong Kong sedang dilanda masalah. Pada akhir September, pengawas keuangan Hong Kong memperingatkan investor untuk hanya menggunakan pertukaran kripto yang teregulasi, setelah platform perdagangan tidak berlisensi JPEX diduga menyebabkan kerugian sekitar US$154 juta kepada lebih dari 1,600 investor, yang menandai kasus penipuan terbesar di kota itu.