Penjualan NFT di Jaringan Bitcoin Tembus Rp13,5 Triliun pada Desember 2023
Penjualan token non-fungible (NFT) di jaringan Bitcoin (BTC) tembus $881 juta (Rp 13,5 triliun) pada Desember 2023. Ini merupakan rekor penjualan bulanan tertinggi yang pernah tercatat, menurut Cryptoslam.
Angka tersebut jauh melampaui penjualan NFT di jaringan Ethereum (ETH), yang hanya mengumpulkan $364,79 juta (Rp5,6 triliun) selama periode yang sama. Dengan demikian, penjualan NFT di Bitcoin 2 kali lipat lebih banyak daripada NFT di jaringan Ethereum.
Menurut data Cryptoslam, jumlah alamat pembeli yang berpartisipasi dalam transaksi NFT di rantai Bitcoin juga meningkat pada bulan Desember, yaitu 111.713. Pada saat yang sama, jumlah alamat trader bertambah menjadi 98.744, tertinggi dalam sebulan.
Transaksi NFT paling berharga di bulan Desember lukisan Van Gogh #216, salinan digital potret diri Vincent Van Gogh tahun 1888. NFT ini terjual seharga $1,19 juta.
Peningkatan penjualan NFT di blockchain Bitcoin menyoroti semakin populernya dan adopsi aset digital. Menariknya, NFT diprediksi akan mengalami kemajuan signifikan pada tahun 2024, utamanya dalam hal hubungan antara aset digital dan fisik.
Menurut John Crain, salah satu pendiri dan CEO SuperRare Labs, yang merupakan entitas di belakang pasar NFT SuperRare yang sangat langka, sektor NFT akan memainkan peran penting dalam perpaduan ini, yakni sebagai “kembaran digital dan sertifikat keaslian.”
Vineet Budki, CEO perusahaan ventura Web3 Cypher Capital, juga membuat prediksi serupa. Dia menyatakan bahwa pada tahun 2024 kita akan menyaksikan NFT berkembang menjadi alat berharga dengan aplikasi dunia nyata.
"Kita bisa mengharapkan kepemilikan aset secara fraksional, pengalaman digital yang dinamis, dan perpaduan fisik-digital hybrid,” kata Budki, dikutip dari Cointelegraph.