
Miner Bitcoin Cuan Rp23,2 Triliun pada Bulan Desember
Pada bulan Desember, pendapatan bulanan penambang Bitcoin meningkat secara signifikan dan menyentuh angka tertinggi dalam setahun, yaitu sebesar $1,51 miliar (Rp23,2 triliun).
Dari jumlah itu, lebih $324 juta (Rp4,9 triliun) diperoleh dari biaya transaksi on-chain.
Sebagai perbandingan, pada bulan Mei, yang tercatat sebagai bulan paling menguntungkan bagi miner, hanya mengumpulkan total $919,22 juta, dengan biaya on-chain sebesar $125,92 juta. Dengan demikian, pendapatan miner Bitcoin bulan lalu mengalami peningkatan yang mencengangkan sebesar 64,27% dari rekor sebelumnya, dengan selisih $590,78 juta.
Peningkatan besar dalam pendapatan yang diamati pada bulan Desember tidak hanya melampaui bulan Mei tapi juga mencerminkan tren pertumbuhan yang kuat, menyoroti ketahanan dan kemampuan beradaptasi jaringan Bitcoin.
Biaya Transaksi di Jaringan Bitcoin
Pada tanggal 31 Desember 2023, tingkat transaksi on-chain di jaringan ini mengalami lonjakan, dengan biaya rata-rata 231 satoshi per byte virtual (sats/vB) atau $20,86 per transaksi, seperti yang dilaporkan oleh bitinfocharts.com. Sementara itu, biaya median-sized pada tanggal yang sama adalah sebesar $9,60 per transaksi atau 106,3 sats/vB.
Namun, biaya transaksi tersebut telah mengalami penurunan dari 17 Desember 2023, ketika biaya melonjak hingga $40 per transfer, dengan rata-rata sekitar $37,43 per transaksi. Lonjakan ini mewakili biaya on-chain tertinggi sepanjang masa, melampaui rekor tertinggi sebelumnya sebesar $31 yang tercatat pada 8 Mei 2023.
Selain itu, pada tanggal 17 Desember, hash price Bitcoin, yang mencerminkan nilai satu petahash per detik (PH/s) yang diproduksi setiap hari, juga melonjak menjadi $133,62 per PH/s. Ini melampaui rekor sebelumnya yang ditetapkan pada 8 Mei, di mana price hash mencapai $125,64 per PH/s. Price hash berfungsi sebagai metrik penting, yang menawarkan wawasan tentang keseluruhan kekuatan komputasi dan keamanan jaringan Bitcoin.
Peningkatan gas fee selama periode ini dapat dikaitkan dengan meningkatnya aktivitas dan permintaan dalam jaringan Bitcoin, yang menggarisbawahi kerentanan jaringan terhadap fluktuasi perilaku pengguna.
Namun, ada satu masalah. Meskipun biaya on-chain menguntungkan bagi penambang, tingginya transaksi di jaringan Bitcoin membuat jaringan macet. Akibatnya, penambang menghadapi tantangan untuk memvalidasi lebih 496,000 transaksi yang belum dikonfirmasi dan terjadi kemacetan di 430 blok.