
Perbedaan Blockchain Publik dan Blockchain Privat: Kelebihan dan Kekurangannya
Blockchain, teknologi revolusioner yang mencatat transaksi secara digital dan terdistribusi, telah memicu gelombang inovasi di berbagai bidang. Namun, tidak semua blockchain diciptakan sama. Blockchain terbagi atas dua jenis, yaitu blockchain publik dan privat. Keduanya menawarkan pendekatan yang berbeda terhadap keamanan, transparansi, dan kontrol, serta memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Blockchain publik
Blockchain publik beroperasi secara terbuka dan transparan. Siapa pun dapat bergabung dalam jaringan, melihat transaksi yang terjadi, dan menjalankan aplikasi di atasnya. Blockchain publik terdesentralisasi dan tidak memiliki satu entitas pun yang mengontrol jaringan.
Data di blockchain publik aman karena tidak mungkin untuk mengubah atau mengubah data setelah data tersebut divalidasi di blockchain. Contoh blockchain publik yang terkenal adalah Bitcoin dan Ethereum.
Kelebihan:
- Keamanan tinggi: Jaringan diamankan oleh konsensus kriptografi yang kuat, seperti Proof-of-Work, yang sulit diretas.
- Bersifat anonim: Di blockchain publik, setiap orang bersifat anonim. Mereka tidak perlu menggunakan nama asli atau identitas asli, karena itu semuanya akan tetap tersembunyi, dan tidak ada yang bisa melacaknya.
- Transparansi tinggi: Semua aktivitas di jaringan dapat dilihat oleh publik, meningkatkan kepercayaan dan akuntabilitas.
- Terdesentralisasi: Tidak ada otoritas pusat yang mengontrol jaringan, membuatnya tahan terhadap manipulasi dan gangguan.
- Kekebalan terhadap sensor: Pemerintah atau entitas lain tidak dapat menyensor atau menghentikan transaksi pada jaringan publik.
- Tidak dapat diubah: Ketika sesuatu ditulis ke dalam blockchain, hal itu tidak dapat diubah.
Kekurangan:
- Skalabilitas: Jaringan publik dapat mengalami masalah skalabilitas seiring meningkatnya jumlah pengguna, karena konsensus membutuhkan komputasi yang tinggi.
- Kecepatan transaksi: Kecepatan transaksi pada jaringan publik bisa lambat, terutama pada blockchain yang menggunakan Proof-of-Work.
- Biaya transaksi: Biaya transaksi pada jaringan publik bisa tinggi, terutama saat permintaan tinggi.
- Privasi: Semua transaksi dicatat secara publik, yang dapat menjadi masalah bagi pengguna yang menginginkan privasi.
Blockchain Privat
Blockchain privat, juga dikenal sebagai blockchain permissioned, adalah jaringan tertutup yang hanya dapat diakses oleh anggota yang diizinkan. Entitas atau konsorsium tertentu mengendalikan jaringan dan menetapkan aturan. Contoh blockchain privat termasuk Hyperledger Fabric dan R3 Corda, yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola rantai pasokan atau keuangan bersama.
Kelebihan:
- Privasi: Transaksi hanya dapat dilihat oleh anggota yang diizinkan, sehingga menjaga kerahasiaan data sensitif.
- Skalabilitas: Jaringan privat dapat didesain untuk menangani throughput transaksi yang tinggi dengan lebih baik.
- Kecepatan transaksi: Kecepatan transaksi pada jaringan privat umumnya lebih cepat karena terbatas pada anggota tertentu.
- Efisiensi: Jaringan privat dapat dioptimalkan untuk kebutuhan spesifik perusahaan atau konsorsium, dan tidak memerlukan komputasi yang berat seperti Proof-of-Work.
Kekurangan:
- Tidak terdesentralisasi: Jaringan privat tidak sepenuhnya desentralisasi karena dikendalikan oleh entitas tertentu, yang dapat menimbulkan risiko manipulasi.
- Transparansi: Transaksi tidak sepenuhnya transparan, yang dapat mengurangi kepercayaan dan akuntabilitas.
- Keamanan: Keamanan jaringan privat bergantung pada kebijakan dan praktik entitas yang mengaturnya.
- Aksesibilitas: Jaringan privat hanya dapat diakses oleh anggota yang diizinkan, membatasi partisipasi dan inovasi.
Sebagai kesimpulan, blockchain publik cocok untuk aplikasi yang membutuhkan transparansi dan desentralisasi, seperti keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan sistem pemungutan suara. Sebaliknya, blockchain privat lebih cocok untuk aplikasi internal perusahaan dan konsorsium yang memerlukan privasi, skalabilitas, dan efisiensi yang lebih tinggi.