Prancis Ambil Jalur Sendiri, Bitcoin Naik Usai The Fed Pangkas Suku Bunga
Pasar kripto melonjak setelah Federal Reserve AS memangkas suku bunga. Namun, di belahan dunia lain situasinya tak selalu positif.
Nasabah bank di Thailand mengalami lockout massal, sementara Prancis menyatakan dapat memblokir perusahaan kripto yang beroperasi dengan lisensi dari negara Uni Eropa lain.
Di Australia, regulator sekuritas justru mempermudah distribusi stablecoin dengan menghapus persyaratan lisensi.
Mulai dari kebijakan The Fed yang memicu reli kripto hingga Pakistan membuka pintu bagi aset digital, inilah rangkuman perkembangan industri kripto pekan lalu lewat edisi perdana Global Express.
The Fed Pangkas Suku Bunga, Bitcoin Melonjak
Pada Rabu, The Fed memangkas suku bunga sebesar seperempat poin — pemotongan pertama sejak Desember 2024 — menurunkan suku bunga jangka pendek dari 4,3% menjadi sekitar 4,1%. Harga Bitcoin (BTC) meroket hingga menembus US$115.512.
Dalam jangka panjang, analis menilai pemangkasan ini positif karena harga kripto berkorelasi erat dengan siklus likuiditas. Setelah krisis COVID-19 di 2020, pemangkasan suku bunga mendorong ledakan pasar kripto di awal 2021.
Namun, ada potensi koreksi harga dalam jangka pendek. Pendiri Coin Bureau, Nic Puckrin, menilai pasar bisa mengalami “sell the news” terutama pada aset spekulatif seperti memecoin.
Langkah The Fed ini dipicu oleh data tenaga kerja yang buruk di tengah kebijakan ekonomi tak menentu Presiden Donald Trump. Suku bunga rendah diharapkan menurunkan biaya pinjaman rumah, mobil, dan bisnis sehingga mendorong perekrutan tenaga kerja.
Prancis Pertanyakan Lisensi Kripto Uni Eropa
Otoritas pasar sekuritas Prancis, Autorité des Marchés Financiers (AMF), memperingatkan soal penerapan hukum Market in Crypto-Assets (MiCA) yang tidak merata di Eropa.
MiCA mengatur penerbit stablecoin, bursa kripto, dan penyedia layanan aset virtual lain. Aturan ini memungkinkan lisensi yang diperoleh di satu negara anggota EU berlaku di seluruh wilayah Uni Eropa.
Ketua AMF, Marie-Anne Barbat-Layani, menilai banyak perusahaan kripto melakukan “regulatory shopping” untuk mencari yurisdiksi paling longgar. Ia menyebut kemungkinan Prancis bisa mencabut paspor regulasi tersebut, meski itu disebut sebagai “senjata atomik” bagi pasar tunggal Eropa.
Prancis, Austria, dan Italia kini mendorong agar European Securities and Markets Authority (ESMA) mengambil alih pengawasan perusahaan kripto setelah proses otorisasi Malta dianggap hanya “sebagian memenuhi ekspektasi.”
Pakistan Resmi Buka Pintu untuk Kripto
Akhir pekan lalu, Pakistan Virtual Asset Regulatory Authority (PVARA) mengundang perusahaan kripto besar dunia untuk mengajukan minat memasuki pasar aset digital negara tersebut.
Ketua PVARA sekaligus Menteri Negara untuk Kripto dan Blockchain, Bilal bin Saqib, menyatakan ingin perusahaan global bermitra dalam membangun masa depan keuangan digital Pakistan yang transparan dan inklusif.
Regulator baru ini meminta data profil perusahaan, layanan yang diajukan, standar keamanan, pendapatan, aset kelolaan, hingga ide model bisnis yang sesuai dengan pasar Pakistan.
Langkah ini sejalan dengan laporan Chainalysis 2025 Global Adoption Index, yang menempatkan Pakistan di peringkat ketiga global untuk adopsi kripto.