Presiden Brasil Serukan Singkirkan Dolar AS dalam KTT BRICS
KTT BRICS yang berlangsung pada 22-24 Agustus 2023 di Johannesburg, Afrika Selatan sedang menjadi titik fokus komunitas global. Di antara berbagai diskusi dan perdebatan dalam pertemuan penting itu, ada dua topik menjadi pusat perhatian, yaitu mata uang BRICS dan potensi perluasan blok tersebut.
Mungkinkah BRICS Akan Singkirkan Dolar AS?
Pada pertemuan hari pertama, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva meminta negara-negara anggota BRICS untuk menciptakan mata uang bersama untuk perdagangan dan investasi, sebagai cara untuk menghadapi fluktuasi nilai tukar dolar.
Lula da Silva mengatakan bahwa proposal tersebut bertujuan untuk menegakan kemerdekaan karena selama ini mereka terlalu bergantung pada raksasa, Dolar AS.
"Mata uang BRICS meningkatkan pilihan pembayaran kita dan mengurangi kerentanan kita,” kata da Silva pada sesi pembukaan KTT tersebut.
Namun, proposal tersebut tampaknya tidak akan ditindak lanjuti. Dilansir dari Reuters, pejabat Afrika Selatan mengatakan bahwa mata uang BRICS tidak ada dalam agenda KTT tersebut.
Pernyataan tersebut mengulang hal senada yang disampaikan oleh menteri luar negeri India pada bulan Juli, ketika dia mengatakan bahwa "belum ada gagasan mengenai mata uang BRICS".
Tiongkok belum mengomentari gagasan tersebut. Ketika Presiden Xi Jinping berbicara pada pertemuan puncak tersebut, dia hanya mempromosikan "reformasi sistem keuangan dan moneter internasional".
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa pertemuan tersebut akan membahas peralihan perdagangan antar negara anggota dari dolar ke mata uang nasional.
BRICS Bersiap Menyambut 6 Anggota Baru
Salah satu perkembangan besar yang terjadi selama KTT BRICS adalah, pada anggota sepakat menerima enam negara untuk bergabung dalam blok tersebut. Negara-negara tersebut adalah Arab Saudi, Iran, Ethiopia, Mesir, Argentina, dan Uni Emirat Arab. Mereka akan akan secara resmi menjadi anggota BRICS pada 1 Januari 2024,
“Perluasan keanggotaan ini bersejarah,” kata Presiden Tiongkok Xi Jinping.“Ekspansi ini juga merupakan titik awal baru bagi kerjasama BRICS. Hal ini akan membawa kekuatan baru pada mekanisme kerjasama BRICS dan semakin memperkuat kekuatan perdamaian dan pembangunan dunia,” tambahnya.
BRICS adalah blok negara-negara berkembang yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan.