JPMorgan Perkirakan Tren Penurunan Pasar Crypto Akan Segera Berakhir
Analis JPMorgan memprediksi bahwa penurunan pasar crypto yang sedang berlangsung tampaknya akan segera berakhir.
Kesimpulan ini didasarkan pada berkurangnya open interest Bitcoin di Chicago Mercantile Exchange (CME), sebuah indikasi bahwa tren penjualan mungkin akan segera mereda.
Open interest adalah istilah dalam pasar berjangka, termasuk pasar Bitcoin berjangka, yang mengukur jumlah kontrak berjangka yang masih terbuka atau belum ditutup pada suatu waktu tertentu. Ini berfungsi sebagai indikator sentimen pasar dan kekuatan tren harga.
Analis dapat menggunakan open interest untuk mengidentifikasi potensi perubahan tren. Misalnya, penurunan open interest yang tajam dapat mengindikasikan bahwa tren yang sedang berlangsung mungkin mendekati akhirnya, seperti yang diamati pada open interest Bitcoin saat ini.
“Sebagai hasilnya, kami melihat penurunan terbatas pada pasar kripto dalam waktu dekat,” kata analis JPMorgan, yang dipimpin oleh Nikolaos Panigirtzoglou.
Pada bulan-bulan sebelum kejatuhan Bitcoin di bulan Agustus, raja crypto ini telah mengalami perkembangan positif. Beberapa hal yang mendorong reli Bitcoin termasuk pengajuan ETF Bitcoin spot oleh manager aset terbesar, termasuk BlackRock, Fidelity, ARK Investments dan 21Shares. Kemenangan parsial Ripple Labs melawan SEC juga merupakan perkembangan positif lainnya.
Namun, menurut analis JPMorgan, optimisme ini secara bertahap memudar karena para trader menunggu keputusan ETF Bitcoin, dan memicu kejatuhan harga Bictoin.
Selain itu, harga kripto berada dalam tren turun dalam beberapa pekan terakhir karena menurunnya optimisme seputar perkembangan peraturan di Amerika Serikat. Selain itu, koreksi yang lebih luas pada aset berisiko seperti ekuitas, serta berita tentang SpaceX yang menjual Bitcoin-nya, menjadi penyebab lain atas koreksi di pasar crypto.
Pada 27 Agustus, Bitcoin diperdagangkan di harga, 25,963 turun 11.2% selama 30 hari terakhir, menurut Coingecko.