
Setelah Halving Bitcoin, Harga BTC Harus Capai Level ini Agar Penambang Untung
Bitcoin diperkirakan akan memasuki halving keempatnya pada April 2024, sebuah proses yang akan mengurangi setengah hadiah penambang crypto.
Peristiwa ini, yang terjadi setiap empat tahun, dipandang sebagai katalis kenaikan harga Bitcoin karena mengurangi pasokan coin baru dan meningkatkan kelangkaan BTC. Namun, halving berikutnya juga akan menimbulkan tantangan yang signifikan bagi penambang BTC.
Halving Bitcoin Bisa Bunyikan "Lonceng Kematian" bagi Penambang
Dalam laporan pada 8 Juli, Bloomberg mencatat bahwa halving bitcoin berikutnya bisa membunyikan "lonceng kematian untuk penambang tertentu."
Sejalan dengan hal ini, Jaran Mellerud, seorang analis crypto-mining di Hashrate Index, memperkirakan bahwa biaya mining yang lebih tinggi akan berdampak pada sebagian besar penambang.
Misalnya, dia menghitung bahwa harga impas listrik untuk mesin tambang primer diperkirakan turun dari 12 sen/kWh menjadi enam sen/kWh setelah halving. Mellerud menambahkan bahwa sekitar 40% penambang memiliki biaya operasi melebihi ambang batas ini.
Menurutnya, penambang dengan biaya di atas 8 sen/kWh dan penambang kecil yang mengalihdayakan rig mereka, akan menghadapi kesulitan untuk mendapatkan keuntungan.
Utang Mining yang Meningkat
Kekhawatiran datang pada saat industri penambangan Bitcoin beroperasi dalam lilitan hutang, yang dipicu oleh bear market dan meningkatnya biaya listrik. Menurut Ethan Vera, COO Luxor Technologies, industri pertambangan global saat ini memiliki utang sekitar $4,5 miliar hingga $6 miliar, turun dari $8 miliar pada tahun 2022. Utang ini termasuk senior debt, pinjaman yang dijamin oleh rig pertambangan, dan pinjaman yang didukung Bitcoin.
Selain itu, penambang yang bermigrasi dari China ke Amerika Utara menyusul larangan penambangan di negara itu pada tahun 2021 telah menyebabkan peningkatan pinjaman. Menurut Zhao, akses ke pasar modal terbatas bagi penambang, sehingga utang lebih mudah tersedia di AS.
Pada saat yang sama, meningkatnya persaingan di antara para penambang Bitcoin telah mengurangi margin keuntungan.
Bitcoin Harus Naik $50.000-60.000 Agar Penambang Untung
Menurut analis, hampir setengah dari penambang akan menghadapi masalah profitabilitas setelah halving karena biaya operasi mereka akan melebihi pendapatan mereka.
Saat ini hadiah menambang satu blok adalah 6,25 Bitcoin, atau sekitar $188,068 atau Rp2,8 miliar, berdasarkan harga BTC hari ini. Setelah halving, angka ini akan turun menjadi 3.125 Bitcoin, atau $94.438 atau Rp1,4 miliar.
Kevin Zhang, wakil presiden senior strategi penambangan di firma penambangan crypto Foundry, mengatakan bahwa harga Bitcoin harus naik menjadi $50.000-60.000 tahun depan untuk menghindari kerugian bagi para penambang.
Dalam tiga halving terakhir pada tahun 2012, 2016, dan 2020, harga Bitcoin telah meningkat masing-masing sekitar 8.450%, 290%, dan 560%.
Namun menjelang halving berikutnya, ekonomi pertambangan terlihat lebih bermasalah dari sebelumnya, karena persaingan antar penambang semakin intensif dan biaya listrik meningkat.
Menurut data dari btc.com, kesulitan penambangan mencapai rekor tertinggi pada bulan Juni. Ini berarti penambang harus berinvestasi lebih banyak dalam perangkat keras dan listrik untuk memvalidasi jaringan.