Platform pinjaman DeFi Sky mengusulkan proposal besar untuk menggantikan token Maker (MKR) dengan token SKY sebagai token tata kelola protokol. Proposal ini diumumkan pada 1 Mei melalui forum DAO (Decentralized Autonomous Organization) milik Sky.

Jika disetujui oleh komunitas DAO, penggantian ini dijadwalkan berlangsung antara 15–19 Mei. Setelah upgrade diberlakukan, opsi untuk menurunkan kembali dari SKY ke MKR akan dinonaktifkan secara permanen.

Rune Christensen, salah satu pendiri Sky sekaligus pendiri MakerDAO, menyambut baik perubahan ini dan menyebutnya sebagai "tonggak besar" dalam evolusi protokol.

“Fitur downgrade ke MKR adalah kendala besar yang menghambat adopsi token SKY oleh bursa kripto,” jelasnya.
“Dengan penghapusan downgrade ini, bursa akan lebih cepat mengadopsi SKY tanpa khawatir soal fragmentasi likuiditas.”

Penalti untuk Pengguna MKR yang Telat Upgrade ke SKY

Proposal ini juga mencakup pemberlakuan penalti upgrade tertunda sebesar 1% mulai 18 September 2025, yang akan meningkat setiap tiga bulan. Pengguna yang terlambat melakukan upgrade dari MKR ke SKY akan menerima jumlah token SKY yang lebih sedikit.

Staking SKY dan Penghentian Sementara Likuidasi

Salah satu fitur utama dari perubahan ini adalah aktivasi fitur staking token SKY, yang menurut Christensen merupakan “bagian terpenting dari proposal.”

Imbal hasil staking akan berasal dari penghasilan protokol Sky melalui stablecoin USDS, dengan skema pembagian pendapatan sebesar 50% untuk pemilik SKY. Staking reward dijadwalkan aktif 2–3 minggu setelah kontrak governance baru diterapkan.

Selain itu, fitur likuidasi SKY akan dihentikan sementara selama masa transisi dari MKR ke SKY untuk menghindari risiko manipulasi harga.

“Ini diperlukan demi menjaga stabilitas harga selama masa awal transisi. Setelah likuiditas pasar SKY pulih, governance Sky akan mencabut pembekuan dan menyesuaikan kembali parameter risiko ke target jangka panjang,” ujar Christensen.

Kilas Balik: Maker Jadi Sky, dan Tetap Jadi Sky

Sky merupakan hasil rebranding dari Maker sejak Agustus tahun lalu. Namun, setelah muncul kebingungan dan kritik komunitas, sempat dipertimbangkan untuk kembali menggunakan nama Maker.

Namun dalam jajak pendapat November 2024, 79% pemegang token memilih untuk tetap menggunakan nama Sky sebagai identitas protokol inti tanpa perubahan lebih lanjut.