
Stasiun Luar Angkasa Impian Pendiri Ripple, Proyek Miliaran Dolar!
Pengusaha serial yang mendirikan bursa kripto Mt. Gox dan ikut mendirikan Ripple telah membagikan rincian baru tentang perusahaan stasiun luar angkasa ambisiusnya, Vast, yang ia harapkan dapat membantu umat manusia menjadi spesies multi-planet.
Dalam wawancara dengan Bloomberg pada 20 Maret, Jed McCaleb mengonfirmasi bahwa Vast sedang dalam jalur untuk meluncurkan Haven-1 — stasiun luar angkasa komersial yang masih dalam tahap konstruksi — ke orbit pada Mei 2026.
Jika startup McCaleb berhasil, mereka akan berada dalam posisi yang lebih kuat untuk memenangkan kontrak menggiurkan dari NASA untuk menggantikan International Space Station (ISS). Kontrak ini diperkirakan akan diberikan pada pertengahan 2026.
Namun, jika Vast gagal atau kalah dari pesaingnya, McCaleb bisa kehilangan $1 miliar dari kekayaannya, dan masa depan komersial perusahaan stasiun luar angkasanya akan menjadi tidak pasti.
“Tidak banyak orang yang bersedia mengalokasikan sumber daya, waktu, dan mengambil risiko sebesar yang saya lakukan,” kata McCaleb kepada Bloomberg.
McCaleb dikenal sebagai pengambil risiko yang disengaja dengan kecenderungan berpikir hiper-rasional. Rekan lama sekaligus mantan mitra bisnisnya, Sam Yagan, mengatakan:
“Dia mungkin sedikit eksentrik dalam kesediaannya mengambil risiko yang menurut kita berlebihan.”
Ambisi McCaleb untuk membawa manusia ke planet lain memiliki kesamaan dengan Elon Musk, CEO SpaceX.
“Sangat penting bagi kita untuk berani melangkah dari dunia kita saat ini menuju dunia di mana banyak orang bisa hidup di luar Bumi,” kata McCaleb, yang mendirikan Vast pada 2021.
Kemitraan Strategis dengan SpaceX
Vast sedang membangun pesawat ruang angkasanya menggunakan komponen yang dikembangkan oleh SpaceX, termasuk:
Docking adapter untuk menghubungkan kapsul Dragon SpaceX ke stasiun Vast.
Sistem internet di luar angkasa yang akan menyediakan WiFi melalui Starlink.
Perusahaan McCaleb juga telah memesan penerbangan SpaceX untuk mengirim perangkat kerasnya ke orbit dan mengangkut kru ke stasiunnya. Selain itu, SpaceX telah menyetujui untuk membawa astronot ke stasiun Vast jika mendapat izin dari NASA.
Kedekatan Vast dengan SpaceX juga disebabkan oleh perekrutan mantan staf SpaceX, termasuk Max Haot, yang kini menjabat sebagai CEO dan presiden Vast.
Vast bersaing dengan perusahaan besar seperti Axiom Space, Voyager Space Holdings, Lockheed Martin, dan Blue Origin milik Jeff Bezos untuk memenangkan kontrak utama NASA berikutnya.
Misi Vast: Menciptakan “Gravitasi Buatan”
Salah satu rencana jangka panjang Vast adalah menciptakan gravitasi buatan yang meniru kondisi Bumi dengan cara mempercepat atau memutar pesawat ruang angkasa. Hal ini bertujuan untuk mengatasi dampak negatif dari gravitasi nol yang telah menyebabkan kerusakan organ pada beberapa astronot di ISS.
Teknologi ISS saat ini memungkinkan daur ulang limbah menjadi air minum dan karbon dioksida menjadi oksigen yang dapat dihirup. Namun, Haven-1 tidak akan memiliki fitur ini karena hanya digunakan untuk kunjungan kru jangka pendek. Teknologi ini akan diterapkan pada model Haven-2 yang dijadwalkan meluncur pada 2028 untuk misi jangka panjang.
McCaleb dan Haot juga menyatakan bahwa mereka bersedia untuk ikut serta dalam misi luar angkasa ini sendiri.
Jalan Tak Biasa McCaleb ke Industri Antariksa
Perjalanan McCaleb ke industri luar angkasa bisa dibilang tidak konvensional. Sebelum mendirikan Vast, ia memiliki sejarah panjang di dunia teknologi dan kripto:
- 2000-an: Mendirikan layanan berbagi file eDonkey.
- 2010: Mendirikan Mt. Gox, yang kemudian menjadi bursa Bitcoin terbesar sebelum mengalami kebangkrutan pada 2014 akibat peretasan senilai $400 juta.
- 2012: Menciptakan token XRP di protokol Ripple, tetapi keluar dari Ripple pada 2013 karena perselisihan internal.
- 2014: Mendirikan Stellar sebagai fork dari Ripple, yang kini memiliki kapitalisasi pasar $8,7 miliar menurut CoinGecko.
McCaleb telah menghasilkan miliaran dolar dari penjualan XRP dan ekuitas Ripple antara 2014-2022.
Kini, dengan Vast, ia berharap dapat menulis sejarah baru di luar angkasa, mempercepat langkah manusia menjadi spesies multi-planet.