
Strategi Bitcoin El Salvador: Apakah Masih Efektif atau Perlu Evaluasi Ulang?
Presiden Nayib Bukele mengumumkan langkah berani dengan menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di El Salvador pada Juni 2021. Keputusan ini diambil dengan harapan dapat meningkatkan inklusi keuangan, menarik investasi asing, serta memberikan alternatif terhadap sistem keuangan tradisional yang masih sulit diakses oleh sebagian besar populasi. Dengan mengadopsi Bitcoin sebagai mata uang resmi, El Salvador menjadi negara pertama di dunia yang melangkah sejauh ini dalam mendukung cryptocurrency di tingkat nasional.
Namun, sejak implementasinya pada September 2021, adopsi Bitcoin di kalangan masyarakat berjalan lebih lambat dari yang diharapkan. Berdasarkan data dari Instituto Universitario de Opinión Pública (Iudop) Universitas José Simeón Cañas, jumlah warga yang menggunakan Bitcoin untuk transaksi harian justru mengalami penurunan drastis. Jika pada tahun 2021 sekitar 25,7% penduduk menggunakan Bitcoin, maka pada 2024 angka ini turun menjadi hanya 8,1%. Angka tersebut menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat masih lebih memilih menggunakan dolar AS, yang tetap menjadi mata uang utama dalam transaksi sehari-hari.
Salah satu tantangan utama dalam adopsi Bitcoin adalah kurangnya kepercayaan dari masyarakat terhadap volatilitas harga Bitcoin. Selain itu, fasilitas dan infrastruktur yang mendukung penggunaan Bitcoin juga tidak berkembang secepat yang diharapkan. Banyak pelaku usaha kecil di El Salvador yang tidak menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran, meskipun pemerintah awalnya mengharuskan bisnis untuk menerimanya. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan yang ambisius tidak selalu dapat diterapkan dengan mudah dalam praktiknya, terutama di negara dengan ekonomi berkembang seperti El Salvador.
Di tengah tantangan ini, pada Desember 2024, pemerintah El Salvador mencapai kesepakatan penting dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk memperoleh pinjaman sebesar $1,4 miliar. Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, pemerintah setuju untuk mengubah kebijakan Bitcoin mereka, termasuk membuat penerimaan Bitcoin oleh sektor swasta menjadi bersifat sukarela serta membatasi partisipasi sektor publik dalam berbagai aktivitas terkait Bitcoin. Keputusan ini menunjukkan bahwa meskipun pemerintah Bukele masih mendukung Bitcoin, mereka harus menyesuaikan kebijakan agar tetap mendapatkan dukungan dari lembaga keuangan internasional seperti IMF, yang sejak awal menentang langkah El Salvador dalam mengadopsi Bitcoin sebagai mata uang resmi.
Meskipun ada tekanan dari IMF, pemerintah El Salvador tetap melanjutkan pembelian Bitcoin secara berkala. Pada Desember 2024, hanya sehari setelah mencapai kesepakatan dengan IMF, negara tersebut kembali membeli 11 Bitcoin tambahan, sehingga total kepemilikan mereka mencapai 5.980,77 BTC, dengan nilai pasar sekitar $580 juta pada saat itu. Langkah ini memperlihatkan bahwa Bukele masih percaya pada prospek jangka panjang Bitcoin, meskipun ada tekanan dari lembaga keuangan internasional dan rendahnya tingkat adopsi di dalam negeri.
Namun, situasi mulai berubah pada Januari 2025, ketika pemerintah El Salvador akhirnya memutuskan untuk mencabut status Bitcoin sebagai mata uang resmi. Parlemen, yang didominasi oleh partai pendukung Bukele, menyetujui reformasi hukum yang menghapus kewajiban bisnis untuk menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran sah, menjadikannya opsional bagi masyarakat. Keputusan ini diambil setelah hampir dua tahun tekanan dari IMF, yang mengaitkan pencairan pinjaman $1,4 miliar dengan upaya mitigasi risiko terkait Bitcoin. Dengan perubahan ini, El Salvador kini kembali ke sistem keuangan yang lebih konvensional, dengan dolar AS sebagai satu-satunya mata uang yang diwajibkan dalam transaksi resmi.
Perubahan kebijakan ini menjadi titik balik besar dalam eksperimen Bitcoin El Salvador. Awalnya dipromosikan sebagai solusi untuk inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi, kebijakan Bitcoin negara ini ternyata tidak berhasil mendorong adopsi yang luas di kalangan masyarakat. Selain itu, tekanan dari lembaga keuangan internasional seperti IMF serta fluktuasi harga Bitcoin telah membuat pemerintah menyesuaikan pendekatannya terhadap aset digital ini.
Meskipun demikian, pemerintah El Salvador masih mempertahankan cadangan Bitcoin mereka, menunjukkan bahwa mereka tetap melihatnya sebagai aset investasi jangka panjang. Dengan Bitcoin yang terus mengalami kenaikan harga, ada kemungkinan bahwa negara ini dapat memperoleh keuntungan besar dalam beberapa tahun ke depan jika harga Bitcoin tetap berada dalam tren naik. Namun, bagi banyak warga El Salvador, keputusan pemerintah untuk kembali ke sistem keuangan berbasis dolar AS menunjukkan bahwa eksperimen Bitcoin sebagai mata uang sah di negara tersebut tidak berjalan sesuai harapan.