
The Fed Pertahankan Suku Bunga, Bitcoin Merespon Positif
Bank Sentral AS kembali mempertahankan suku bunga tetap stabil, karena inflasi di Amerika Serikat turun lebih cepat dari perkiraan.
Dalam pengumuman pada hari Rabu (13/12) Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengatakan bahwa tujuan mereka adalah mencapai lapangan kerja maksimum dan inflasi pada tingkat 2 persen.
"Untuk mendukung tujuan ini, Komite memutuskan untuk mempertahankan kisaran target suku bunga dana federal di 5,25% hingga 5,5%," kata FOMC.
Sementara itu, Ketua Federal Reserve, Jerome Powell mengatakan dalam konferensi pers bahwa pemulihan ekonomi AS telah berkembang lebih cepat dari perkiraan umum.
“Kami berpikir bahwa kami sudah melakukan cukup banyak hal,” kata Powell, seraya menambahkan bahwa” kenaikan suku bunga bukan lagi hal yang mendasar.”
Ini merupakan ketiga kalinya Federal Reserve membiarkan suku bunga tidak berubah. Sejak akhir bulan Juli, Federal Reserve telah mempertahankan suku bunga acuannya pada kisaran 5,25% - 5,50%.
Bitcoin dan Ethereum Merespon Secara Positif
Bitcoin (BTC) merespon berita ini secara positif, dan mengalami kenaikan 0,8% dalam satu jam setelah pejabat Federal Reserve mengumumkan keputusan mereka.
Pada saat artikel ini ditulis, BTC diperdagangkan di harga US$42.751, dengan kenaikan 4,4% dibandingkan 24 jam sebelumnya.
Selain itu, Ethereum juga bereaksi positif terhadap berita tersebut, karena naik 3,7% dalam 24 jam terakhir. Saat ini, coin tersebut berada di harga US$2.250.
Saham crypto juga mengalami kenaikan yang signifikan setelah pengumuman tersebut. Saham Coinbase (COIN) dan MicroStrategy (MSTR) masing-masing melonjak 7,8% dan 5% pada hari Kamis (14/12), sementara penambang Bitcoin Marathon Digital (MARA) melonjak 12,6%.
Investor kripto cenderung menganggap penurunan suku bunga AS atau membiarkannya tidak berubah, sebagai tanda bullish bagi pasar.
Itu karena harga Bitcoin (BTC) secara historis berkorelasi dengan risiko ekuitas dan kebijakan bank sentral. Ketika suku bunga rendah, investor cenderung menarik dolar mereka dan memasukkannya ke dalam aset berisiko, seperti saham dan kripto. Ketika suku bunga tinggi, investor kembali beralih ke dolar.