
Warga Venezuela Beralih ke Crypto untuk Melawan Inflasi
Dalam menghadapi tekanan inflasi yang terus menggerogoti nilai bolivar, warga Venezuela semakin beralih ke mata uang kripto sebagai alternatif dolar Amerika Serikat. Laporan terbaru dari El Pais mengungkapkan bahwa solusi digital kini menggantikan “dolar abu-abu” yang selama ini menjadi pilihan utama masyarakat Venezuela.
Meskipun tanda-tanda “crypto diterima di sini” yang sebelumnya terlihat di toko, hotel, dan restoran Venezuela telah menghilang, laporan tersebut menegaskan bahwa ekonomi kripto di negara itu tetap berkembang. Bitcoin (BTC) dan mata uang kripto lainnya digunakan untuk transaksi harian, pengiriman uang, serta melindungi nilai dari depresiasi bolivar.
Pemerintah Venezuela di bawah Nicolás Maduro secara terbuka “mentoleransi” aktivitas pertukaran kripto yang tidak diatur. Hal ini disinyalir sebagai cara untuk menarik mata uang asing masuk ke negara tersebut, meskipun platform-platform tersebut beroperasi dalam zona abu-abu tanpa regulasi yang jelas.
Selain itu, meskipun kebijakan pro-kripto Maduro sebelumnya sempat meredup akibat korupsi dan penutupan aset kripto negara Petro (PTR), minat terhadap kripto kembali meningkat. Firma analisis blockchain Chainalysis mencatat bahwa pasar Bitcoin, Ethereum (ETH), dan USDT di Venezuela tumbuh hingga 110% pada kuartal kedua 2024 dibandingkan tahun sebelumnya—pertumbuhan tertinggi di kawasan Amerika Latin.
Selama tahun 2024, diperkirakan sekitar $20 miliar telah masuk ke ekosistem kripto Venezuela. Angka ini setara dengan 20% dari perkiraan Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut sebesar $100 miliar.
Stablecoin sebagai Pelindung Nilai
Stablecoin, yang dipatok pada mata uang fiat seperti dolar AS, telah menjadi pilihan utama warga Venezuela. Menurut Chainalysis, hampir 47% dari transaksi kripto di bawah $10.000 antara Juli 2023 dan Juli 2024 melibatkan stablecoin. Stablecoin dianggap sebagai lindung nilai yang efektif terhadap volatilitas bolivar, dan memainkan peran penting dalam transaksi sehari-hari serta pengiriman uang lintas negara.
“Stablecoin populer karena stabilitasnya, memberikan perlindungan terhadap inflasi bolivar, dan sangat berguna dalam transaksi harian,” jelas Dan Cartolin dari Chainalysis.
Tantangan dalam Ekosistem Kripto Venezuela
Meskipun adopsi kripto terus meningkat, tantangan tetap ada. Warga seperti Vanesa, yang menawarkan layanan pertukaran kripto menggunakan platform seperti Binance, menghadapi ketidakpastian hukum dan peraturan yang berubah-ubah. “Semua berada di zona abu-abu. Sulit mengetahui apakah saya tanpa sadar membantu pencucian uang saat menukar kripto untuk klien,” keluh Vanesa.
Upaya beberapa bursa kripto untuk mendapatkan lisensi penyedia layanan aset virtual di Venezuela pun kerap terhambat oleh perubahan regulasi yang mendadak. Akibatnya, operasi terkait kripto kini dilakukan secara lebih tertutup, dengan poster-poster promosi yang sebelumnya terlihat di seluruh negeri kini menghilang.