
Transaksi Bitcoin Berkurang 30 Persen Dalam 6 Bulan
Bitcoin, cryptocurrency terbesar di dunia, mengalami penurunan transaksi yang signifikan selama enam bulan terakhir. Berdasarkan data, transaksi Bitcoin telah berkurang 30% sejak bulan Maret 2024, yang disebabkan oleh kurangnya minat investor dan trader karena pergerakan harga BTC tidak menentu.
Pada pertengahan Maret, ketika BTC/USD mencapai harga tertinggi sepanjang masa (ATH), alamat aktif harian berjumlah hampir 1,2 juta. Kini, jumlah tersebut hanya 838.000, bahkan pernah turun ke titik terendah 744.000 pada bulan Agustus.
Menurut CryptoQuant, angka itu menandai jumlah alamat aktif harian terendah sejak 2021. “Jumlah total alamat aktif di jaringan Bitcoin mencapai titik terendah baru pada tahun 2024, mencapai level yang sama seperti 3 tahun lalu, ketika harga BTC berharga sekitar $45.000,” tulis kontributor CryptoQuant, Gaah.
Gaah menambahkan bahwa penurunan alamat aktif mengindikasikan berkurangnya aktivitas secara keseluruhan di jaringan Bitcoin, yaitu lebih sedikit transaksi yang terjadi, yang mungkin mencerminkan berkurangnya minat untuk menggunakan jaringan tersebut pada titik pasar ini.
Menurutnya, perasaan ketidaktertarikan ini dapat memberikan pengaruh negatif terhadap harga BTC. Namun, dia menyimpulkan bahwa sebagian investor melihat penurunan alamat aktif dan harga sebagai peluang untuk membeli Bitcoin sebagai antisipasi kenaikan di masa mendatang.
Akan tetapi, dia menekankan bahwa jika penurunan tersebut ditafsirkan oleh investor sebagai tanda kelemahan atau hilangnya relevansi dalam skenario makro saat ini, maka Bitcoin bisa turun ke level harga yang lebih rendah.
Pada saat artikel ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di harga $56.948, dengan kenaikan tipis 0,4% dalam 24 jam. Dengan level harga ini, Bitcoin telah turun 22,7% dari ATH-nya di $73.737. Sementara itu, kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini adalah $1,1 triliun, dan volume perdagangan 24-nya adalah $29 miliar.