
Uber Tawarkan Layanan Pelabelan Data AI Usai Akuisisi Scale AI oleh Meta
Uber, raksasa layanan ride-hailing, kini aktif mempromosikan layanan pelabelan data miliknya ke berbagai klien potensial setelah Meta resmi mengakuisisi 49% saham dari Scale AI. Akuisisi ini dikabarkan membuat beberapa perusahaan mitra lama Scale — termasuk OpenAI dan Google — merasa tidak nyaman.
Dalam wawancara dengan Fortune, eksekutif Uber Megha Yethadka menyatakan bahwa perusahaan sedang memperluas lini bisnis AI mereka dengan menawarkan kumpulan data berskala besar serta alat bantu untuk organisasi yang sedang mengembangkan model AI internal.
“Bagi Uber, inti bisnis kami selalu menjadi platform pilihan untuk pekerjaan fleksibel berbasis permintaan,” ujar Yethadka. “Hal ini sangat selaras dengan bisnis tugas digital seperti pelabelan data.”
Uber sendiri telah memperkenalkan platform pelabelan data mereka pada tahun lalu. Menurut laporan Bloomberg pada November, Uber bahkan menawarkan “coder for hire” untuk proyek-proyek AI. Pada Jumat lalu, Uber AI secara resmi mengumumkan perluasan platform data AI mereka, yang kini menyediakan “solusi data khusus untuk membangun model dan agen AI yang lebih cerdas.”
Apa Itu Pelabelan Data?
Pelabelan data adalah proses menandai atau memberikan anotasi pada data mentah — seperti gambar, teks, atau audio — agar bisa dipahami oleh model machine learning. Menurut riset industri, pasar pelabelan data global diproyeksikan bisa melampaui $17 miliar pada tahun 2030.
Meta Masuk ke Bisnis Pelabelan Data Lewat Scale AI
Ekspansi Uber ini menyusul langkah Meta yang menginvestasikan $14,8 miliar ke Scale AI. Investasi besar ini memperkuat posisi Mark Zuckerberg dalam persaingan AI global, sekaligus memicu kekhawatiran di kalangan klien lama Scale.
Bloomberg melaporkan bahwa OpenAI mulai menghentikan penggunaan layanan pelabelan data dari Scale sebagai respons atas keterlibatan Meta.
Persaingan Infrastruktur AI Makin Ketat
Langkah Uber dan Meta menjadi bagian dari tren besar di mana perusahaan teknologi raksasa terus berlomba membangun infrastruktur dan aplikasi AI. Tokoh AI seperti Ben Goertzel bahkan memperkirakan era Artificial General Intelligence (AGI) bisa terjadi hanya dalam beberapa tahun ke depan.
Menurut laporan CNBC, perusahaan teknologi besar di Amerika diprediksi akan menghabiskan lebih dari $300 miliar untuk pengembangan AI hanya dalam tahun ini.
Uber masuk ke ranah pelabelan data menunjukkan potensi diversifikasi besar di industri AI. Dengan perusahaan seperti Meta dan OpenAI juga melakukan manuver strategis, lanskap AI global terus bergerak cepat — dan layanan seperti pelabelan data kini menjadi aset krusial dalam perlombaan menuju masa depan berbasis kecerdasan buatan.