
DeepSeek AI Picu Alarm Privasi Global, Kekhawatiran terhadap Keamanan Data dan Intelijen Nasional
DeepSeek, sebuah aplikasi kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, telah memicu kekhawatiran global terkait privasi data dan potensi risiko keamanan nasional. Regulator di berbagai negara, termasuk Italia, Korea Selatan, dan Australia, sedang menyelidiki praktik pengumpulan data oleh DeepSeek. Di Italia, otoritas privasi telah melarang penggunaan aplikasi ini setelah menilai langkah-langkah perlindungan data yang diterapkan oleh DeepSeek sebagai "tidak memadai".
Peneliti keamanan dari perusahaan cloud Wiz menemukan kerentanan dalam sistem DeepSeek yang memungkinkan akses ke data internal, termasuk riwayat percakapan dan kunci API. Meskipun kerentanan ini telah diperbaiki, temuan ini menambah kekhawatiran tentang keamanan data pengguna.
Analisis oleh firma privasi Privado mengungkap bahwa DeepSeek mengumpulkan dan membagikan data sensitif pengguna, seperti ID unik, detail perangkat, lokasi, bahasa, serta riwayat percakapan, dengan perusahaan induk TikTok, ByteDance, dan Google. Integrasi dengan kit pengembangan perangkat lunak (SDK) dari ByteDance, Tencent, dan Google menambah kompleksitas aliran data ini.
Undang-undang di Tiongkok, seperti Pasal 37 dari Undang-Undang Keamanan Siber dan Pasal 7 dari Undang-Undang Intelijen Nasional, mewajibkan perusahaan untuk menyimpan data di dalam negeri dan mendukung upaya intelijen nasional. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa data pengguna DeepSeek dapat diakses oleh pemerintah Tiongkok.
Seiring dengan meningkatnya persaingan dalam bidang AI antara AS dan Tiongkok, aplikasi seperti DeepSeek menghadapi pengawasan ketat terkait praktik privasi dan keamanan data mereka. Pengguna disarankan untuk berhati-hati dan memahami risiko yang terkait dengan penggunaan aplikasi ini.
DeepSeek, sebagai salah satu aplikasi AI asal Tiongkok, kini berada di bawah pengawasan ketat karena potensi pelanggaran privasi dan risiko keamanan nasional. Dengan berbagai regulator global yang mulai menyelidiki praktik pengumpulan datanya, masa depan aplikasi ini di luar Tiongkok menjadi tidak pasti.
Jika lebih banyak negara mengikuti langkah Italia dan melarang penggunaan DeepSeek, ini bisa menjadi preseden bagi pengawasan lebih ketat terhadap teknologi AI dari Tiongkok. Namun, jika perusahaan berhasil meningkatkan transparansi dan memperkuat perlindungan data, mereka mungkin masih memiliki peluang untuk beroperasi di pasar global.