Web3: Fitur, Kelebihan, Kekurangan dan Kapan Rilis
Bayangkan teknologi internet yang bisa memahami dan memunculkan informasi, persis dengan yang Anda butuhkan! Hebat bukan? Itulah Web3, era baru internet yang mulai banyak dibahas akhir-akhir ini.
Web3 akan merevolusi cara kita menggunakan internet berkat dukungan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi Blockchain.
Apa itu Web3?
Web3 atau Web 3.0 adalah versi terbaru internet. Untuk memahami Web3, kita perlu memahami dua versi sebelumnya, yaitu Web1 dan Web2.
Web1 adalah masa awal internet, atau versi read-only. Ini digunakan dari pada tahun 1989 hingga awal tahun 2000-an. Web1 memungkinkan pengguna untuk mengakses konten internet, tapi hanya sebatas membaca saja, tanpa bisa berinteraksi seperti menulis komentar. Secara sederhana, Web1 bisa dibandingkan dengan koran.
Perlahan, internet berkembang menjadi Web2 atau web read-write. Ini mulai berkembang sekitar tahun 2004, dan itulah yang kita gunakan hingga hari ini. Versi kedua ini lebih interaktif dan memungkinkan kita membuat konten sendiri, menulis komentar dan like, serta berinteraksi dengan pengguna lain.
Selanjutnya, kita akan memasuki era Web3 yang semakin canggih, yang dianggap sebagai versi internet read-write-own atau read-write-execute. Web3 akan memungkinkan kita untuk mengendalikan arsitektur internet dan data pengguna, serta berinteraksi secara virtual.
Beberapa tren yang akan mendominasi Web3 adalah desentralisasi, semantic web, pembelajaran mesin, AI, privasi dan keamanan.
Fitur dan teknologi utama Web 3.0
Web3 akan menawarkan banyak kecanggihan dan kemudahan, tapi beberapa fitur utamanya adalah:
Terdesentralisasi
Tidak seperti dua generasi pertama web, di mana tata kelola dan aplikasi sebagian besar terpusat, Web 3.0 akan menghadirkan aplikasi dan layanan yang tidak bergantung pada otoritas pusat.
Berbasis blockchain
Dengan blockchain, data dikelola dan divalidasi pada jaringan peer-to-peer yang didistribusikan secara luas. Blockchain juga menggunakan buku besar yang mencatat semua transaksi dan aktivitas, yang membantu memverifikasi keaslian dan membangun kepercayaan di antara peserta blockchain.
Mendukung cryptocurrency
Cryptocurrency adalah fitur kunci dari Web 3.0 yang diharapkan dapat menggantikan sebagian besar "mata uang fiat" yang dikeluarkan oleh bank sentral pemerintah.
Semantic web
Ide di balik semantic web adalah "mengajar" AI menjadi lebih cerdas sehingga mesin pencari bisa memahami kata kunci sama seperti manusia sehingga bisa menampilkan konten persis seperti yang kita inginkan.
Serba otomatis dan AI
Otomatisasi adalah fitur penting dari Web 3.0, dan sebagian besar akan didukung oleh AI. Situs web yang dilengkapi dengan AI akan memfilter dan menyediakan data yang dibutuhkan setiap pengguna.
Konektivitas di mana-mana
Dengan Web 3.0, konten dan informasi lebih mudah diakses di internet. Internet of Things adalah salah satu contohnya.
Bagaimana Web3 Akan Mengubah Hidup Kita?
Di masa depan AI akan berfungsi sebagai kepala pelayan pribadi kita di dunia maya. Teknologi ini membantu meningkatkan pengalaman internet yang lebih baik.
Misalnya, pemiliki situs web bisa mengoptimalkan situs web mereka dengan cara yang lebih organik tanpa harus menggunakan teknik kata kunci yang rumit.
Untuk hal lain, Web 3.0 akan mampu membuatkan Anda game atau lingkungan metaverse khusus berdasarkan kepribadian dan preferensi Anda.
Kelebihan dan Kekurangan Web 3.0
Berikut beberapa kelebihan Web3 dibandingkan versi sebelumnya:
Kontrol dan privasi
Salah satu masalah pada Web2 adalah data pengguna yang disimpan oleh penyedia pusat. Untungnya, kita akan bisa mengambil kembali kontrol identitas dan data online di Web3.
Transparansi
Web 3.0 akan menampilkan visibilitas transaksi berkat Blockchain.
Lebih responsif
Teknologi AI dan pembelajaran media akan membuat web lebih responsif terhadap pengguna.
Keuangan terdesentralisasi
Ini akan memberikan kemampuan untuk melakukan transaksi, termasuk membeli dan menjual produk, serta mendapatkan pinjaman, tanpa memerlukan bantuan pihak ketiga.
Sementara itu kekurangan adalah:
Kurang privasi
Karena akses ke informasi pengguna jadi lebih mudah, ini justru membuat sesuatu yang harusnya privasi menjadi transparan.
Web3 belum siap
Teknologi Web 3.0 memang lebih cerdas, efisien, dan mudah diakses daripada generasi sebelumnya. Namun, teknologinya belum cukup siap untuk penggunaan umum.
Keamanan
Keamanan Web 3.0 menjadi tantangan nyata. Saat ini insiden keamanan di blockchain dan pertukaran aset kripto masih sering terjadi, dan itu mungkin akan berlanjut hingga di Web3.
Kapan Web 3.0 Akan Dirilis?
Sebagian besar Web 3.0 sudah ada di sini, karena blockchain dan aplikasinya terus diadopsi dan dikembangkan. Semantic web juga sudah ada selama bertahun-tahun, yang digunakan oleh search engine seperti Google untuk menampilkan hasil pencarian yang lebih akurat.
Namun, jika melihat sejarah, butuh lebih dari 10 tahun untuk beralih dari Web 1.0 ke Web 2.0. Jadi, migrasi ke Web3 mungkin akan butuh waktu selama itu, atau mungkin lebih lama dari itu.
Tapi, diperkirakan bahwa 25% bisnis akan memiliki aplikasi terdesentralisasi pada tahun 2024.