42 Anggota Kongres AS Desak SEC Izinkan Bank Simpan Crypto
Dalam upaya terbaru untuk memperkuat keterlibatan sektor perbankan dalam ekosistem cryptocurrency, sebanyak 42 anggota Kongres Amerika Serikat telah mengirim surat kepada Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC). Dalam surat itu, mereka mendesak Ketua SEC, Gary Gensler, agar mengizinkan bank menyimpan cryptocurrency.
Surat ini ditandatangani oleh sejumlah tokoh penting dari kedua partai, termasuk Patrick McHenry, Cynthia Lummis, French Hill, dan Tim Scott.
Salah satu poin utama dalam surat tersebut adalah meminta SEC untuk tidak menyetujui Staff Accounting Bulletin No. 121, atau yang disebut SAB 121. Para anggota Kongres menyoroti "suara bipartisan yang sangat banyak" sebagai alasan bagi SEC untuk menolak SAB 121.
Para wakil kongres mengkritik penerbitan SAB 121, karena dikeluarkan tanpa berkonsultasi dengan regulator kehati-hatian (prudential regulators). Mereka berpendapat bahwa metode akuntansi yang dijelaskan dalam SAB 121 bertentangan dengan standar yang sudah ada dan tidak mencerminkan dengan benar kewajiban hukum dan ekonomi para kustodian (penyedia jasa penyimpanan).
Menurut para legislator, kesalahan penyajian ini dapat membuat konsumen menghadapi risiko kerugian finansial yang lebih tinggi.
"Pemungutan suara di DPR dan Senat mengenai H.J. Res. 109 mengirimkan pesan yang jelas dari Kongres kepada SEC. Menerbitkan panduan staf untuk memaksakan perubahan kebijakan tidaklah tepat dan melanggar semangat dan isi dari Administrative Procedure Act. Kami mendesak Anda untuk membatalkan SAB 121 dan bekerja sama dengan Kongres untuk memastikan warga Amerika memiliki akses ke pengaturan kustodian yang aman dan terjamin untuk aset digital," demikian bunyi kutipan dalam surat tersebut.
SAB 121 mengharuskan entitas yang memegang cryptocurrency dan melapor kepada SEC untuk mencatat aset kripto milik klien mereka di neraca mereka. Artinya, kustodian (penyedia layanan penyimpanan) harus mengakui aset tersebut sebagai kewajiban dan juga menyimpan cadangan yang sesuai sebagai penyeimbang.
Akibatnya, panduan ini mendorong bank untuk enggan berperan sebagai kustodian kripto karena membuat layanan penyimpanan kripto lebih rumit dan berisiko. Hal ini dapat memengaruhi persyaratan kehati-hatian (prudential requirements) yang penting, sehingga membuat bank kurang tertarik untuk menawarkan layanan kustodian cryptocurrency.
Pada bulan Juli, SEC memperkenalkan pengecualian terhadap SAB 121 setelah upaya yang gagal untuk membatalkan veto Presiden Joe Biden. Regulator mengizinkan perusahaan publik untuk tidak melaporkan kepemilikan kripto nasabah pada neraca mereka. Namun, hal ini disertai dengan syarat penting, yaitu perusahaan harus mengurangi risiko dan menerapkan langkah-langkah perlindungan nasabah.
SEC mengklarifikasi bahwa pengecualian ini bertujuan untuk mengatasi kendala yang diberlakukan oleh SAB 121, dengan mengakui bahwa beberapa pengaturan tidak mengharuskan pelaporan kewajiban pada neraca. Beberapa bank, yang berkonsultasi dengan regulator sejak 2023, dilaporkan diizinkan untuk mengabaikan persyaratan ini. Kini, perwakilan kongres AS mendorong agar lebih banyak bank diizinkan untuk menyimpan aset kripto.
Jika SEC menyetujui permintaan yang didukung oleh 42 anggota Kongres AS, hal ini dapat memperluas opsi penyimpanan bagi para investor kripto.