Perusahaan treasury Bitcoin kini sedang naik daun, dan Afrika resmi memiliki perusahaan pertama yang tercatat di Johannesburg Stock Exchange (JSE). Peluncuran Africa Bitcoin Corporation (ABC) diyakini akan menarik miliaran rand dari pasar modal, meski para pendirinya menekankan bahwa dampak Bitcoin di benua ini tetap bertumpu pada adopsi ritel dan akar rumput.

Altvest Capital, perusahaan jasa keuangan asal Afrika Selatan, menarik perhatian publik setelah resmi berganti nama menjadi Africa Bitcoin Corporation (ABC). Langkah ini menjadikannya perusahaan publik pertama di benua Afrika yang secara aktif membangun treasury berbasis Bitcoin (BTC $114,972).

ABC menargetkan penggalangan dana jangka panjang sebesar $210 juta untuk membeli Bitcoin melalui penawaran saham preferen dan instrumen utang terstruktur, mirip dengan model yang dilakukan oleh perusahaan Inggris Smarter Web Company. Transformasi ke arah Bitcoin ini pertama kali diumumkan Altvest pada Februari lalu.

Dalam wawancara eksklusif di siaran Chain Reaction milik Cointelegraph di X, Chairman ABC Stafford Masie dan CEO Warren Wheatley menjelaskan detail awal berdirinya perusahaan.

Sebelumnya, perusahaan ini berfokus pada layanan keuangan untuk membantu pengusaha dan UKM mengakses modal melalui JSE. Wheatley menegaskan bahwa ABC ingin mengatasi “disfungsi” di pasar modal global, di mana pemain kecil sulit mendapatkan akses investasi.

Menurut Wheatley, Bitcoin adalah evolusi alami, yang disebutnya sebagai “aset alternatif utama” yang dapat memperkuat neraca perusahaan. Masie menambahkan, kepemilikan Bitcoin memungkinkan ABC untuk terus berinvestasi sekaligus membantu UKM Afrika Selatan mengakses modal melalui produk keuangan berbasis Bitcoin seperti kredit, tabungan, dan produk terstruktur.

“Kami bukan sekadar perusahaan Bitcoin murni. Kami punya bisnis operasional dengan peluang besar. Strategi Bitcoin ini justru menambah kekuatan kami,” kata Masie.

Bitcoin: Solusi Nyata untuk Masalah Afrika

Alasan utama adopsi treasury Bitcoin adalah kenyataan yang dihadapi negara berkembang: pelemahan mata uang lokal dan inflasi yang tinggi.

Jika di Eropa, Amerika, dan Timur Tengah Bitcoin lebih dilihat sebagai aset investasi alternatif, maka di Afrika Bitcoin berperan penting sebagai alat tukar dan penyimpan nilai.

“Di Afrika, ketika layanan keuangan gagal, nyawa melayang. Kami hidup dengan realitas itu. Maka kami melihat Bitcoin sebagai kebutuhan nyata, bahkan penyelamat hidup,” ujar Masie.

Dari perspektif Afrika Selatan, masalah utama bukan hanya ketidakpastian politik, korupsi, atau penipuan, melainkan disfungsi moneter.

“Uanglah yang rusak, bukan masyarakat. Harga sembako bukan semakin mahal, tapi uang semakin lemah,” tegas Masie.

Bagi ABC, strategi treasury Bitcoin bukan hanya soal peluang finansial, melainkan juga kisah kemanusiaan.

“Kalau ini berhasil, banyak masalah bisa terpecahkan. Itulah sebabnya kami yakin Bitcoin dibuat untuk Afrika.”

Selain membantu individu melindungi nilai uangnya dari pelemahan Rand, ABC membuka jalan bagi pasar modal Afrika untuk mendapatkan paparan langsung ke Bitcoin.

ABC menargetkan untuk melayani investor individu, korporasi, hingga pasar obligasi yang ingin memiliki eksposur terhadap Bitcoin tetapi masih kesulitan mendapatkannya.

Saat ini, ABC telah memasuki fase pertama dari strategi cadangan Bitcoin dengan mengumpulkan 11 juta rand ($633.000), dari target total $11 juta pada tahap awal.