
Analis ini Sudah Prediksi Kebangkrutan Silvergate Bank
Beberapa hari sebelum Silvergate Bank mengumumkan akan melikuidasi asetnya, seorang analis crypto yang dikenal sebagai DeFi Surfer telah memprediksi kejatuhan bank ramah kripto tersebut.
Dalam postingan blognya, DeFi Surfer menguraikan bagaimana perjalanan silvergate dari bank bisa hingga menjadi bank cryptocurrency dan mencapai puncak kejayaannya pada tahun 2021, sebelum akhirnya menghadapi "kejatuhannya".
Analis tersebut menulis bahwa setelah IPO Silvergate tahun 2019, simpanan bank itu mulai menunjukkan pertumbuhan yang substansial.
"Menyusul IPO Silvergate 2019, simpanan bank tumbuh dari $2 miliar menjadi $14 miliar – 7x lipat! – dan harga saham bank ini meningkat secara mencengangkan sebesar 1600%, mulai dari $13 hingga $220 per saham," tulis DeFi Surfer dalam blognya pada 6 Maret.
Namun, setelah mencapai titik tertinggi kesuksesannya, Silvergate Bank terus mengalami kemerosotan. Saat ini, sahamnya hanya $2,4 per saham, jatuh hampir 99% dari harga tertingginya.
Secara signifikan, DeFi Surfer menyebutkan bahwa selama musim bull crypto, kinerja Silvergate relatif memuaskan. Hal itu membuatnya masuk kategori bank yang berkembang pesat, yang dianggap “sangat berharga”.
Saat menganalisis penyebab sebenarnya dari kejatuhan Silvergate, analis tersebut menjelaskan bahwa Silvergate telah menjadi korban dari pertumbuhan suku bunga.
"Karena neraca Silvergate tumbuh pesat selama pasar crypto bull, perusahaan tersebut membeli miliaran obligasi jangka panjang dan sekuritas berbasis hipotek (MBS). Celakanya, suku bunga meningkat pesat sepanjang tahun 2022, yang secara signifikan mengurangi nilai portofolio sekuritas Silvergate," jelas DeFi Surfer.
Kenaikan suku bunga AS membuat bank itu mengalami kerugian (unrealized loss) lebih dari $1 miliar pada kuartal ketiga tahun 2022.
Seharusnya, kerugian itu tidak masalah karena belum terealisasi. Selama deposan Silvergate menyimpan uang mereka di platform tersebut dan Silvergate dapat menahan obligasinya hingga jatuh tempo, maka semuanya akan baik-baik saja.
Sayangnya muncul masalah tak terduga, yaitu FTX tiba-tiba bangkrut.
Setelah kejatuhan FTX pada November 2022, deposan Silvergate bergegas menarik dana mereka. Pada Q4 2022, simpanan Silvergate turun luar biasa besar yaitu $8 miliar, atau 68% dalam satu kuartal.
Dan untuk memenuhi penarikan deposan, Silvergate terpaksa menjual sekuritas senilai $6 miliar yang telah dikumpulkan selama 1-2 tahun terakhir dengan biaya $7 miliar.
Tak cukup sampai disitu, silvergate juga menarik dana sebesar $4,3 miliar pada program pinjaman darurat Federal Home Loan Bank (FHLB).
Meski demikian masalah Silvergate belum selesai. Mereka masih harus menjual lebih banyak sekuritas di Q1 2023.
Lalu pada tanggal 3 Maret, bank tersebut terpaksa harus mematikan jaringan SEN, yang merupakan layanan andalannya. Pada akhirnya, Silvergate Bank benar-benar menyerah pada 8 Maret, ketika mereka mengumumkan akan menutup operasinya dan melakukan likuidasi secara sukarela.
Pengumuman ini menandai apa yang telah diprediksi oleh DeFi Surfer sebelumnya.
"Dengan pengumuman @silvergatebank terkait likuidasinya malam ini, membenarkan postingan blog saya dari awal minggu ini yang merinci apa yang salah," kata analis tersebut di Twitter.
Dia juga memperjelas bahwa bank itu dilikuidasi bukan karena SEN, tapi "karena sisa modalnya habis karena FHLB memaksa mereka untuk mengembalikan pinjaman darurat mereka."