
Kejatuhan Silvergate dan SVB Picu Kekhawatiran Terkait Prospek Ekonomi AS
Kondisi perekonomian AS dan aset kripto sedang tidak baik-baik saja. Bagaimana tidak, dua bank besar Amerika bangkrut pada minggu yang sama.
Pada 8 Maret, bank crypto Silvergate menghentikan operasinya dan mengumumkan akan melakukan likuidasi sukarela.
Beberapa hari kemudian, Silicon Valley Bank (SVB) ditutup oleh oleh regulator AS. Penutupan itu bermula pada hari Rabu ketika SVB mengumumkan bahwa mereka telah menjual $21 miliar asetnya yang paling likuid, meminjam $15 miliar, dan berusaha mengumpulkan uang tunai dengan menjual sahamnya untuk menopang keuangannya yang sedang tidak stabil.
Karena menyadari ada yang salah, pengumuman itu memicu gelombang penarikan pada hari Kamis. Banyak nasabah berusaha memindahkan dana mereka ke tempat yang lebih aman.
Silicon Valley Bank adalah bank yang fokus dalam pembiayaan start-up. Ini adalah bank terbesar ke-16 di AS berdasarkan total aset (sekitar $209 miliar pada akhir tahun 2022).
Kejatuhan SVB telah menjadi kegagalan terbesar bank AS, sejak krisis keuangan tahun 2008.
Apa yang melanda SVB dan Silvergate saat ini menimbulkan kekhawatiran terkait kesehatan sektor perbankan di Amerika Serikat dan pasar kripto. Apalagi saat ini AS sedang menghadapi kenaikan suku bunga.
Investor Peter Schiff berkomentar bahwa AS mungkin berada di ambang krisis keuangan.
“Ini akan membuat dolar merosot dan komoditas melonjak, terutama emas. Ini mungkin mengubah krisis keuangan menjadi krisis dolar AS dan utang negara,” katanya.
Sementara itu salah satu pendiri BitMEX Arthur Hayes berseru bahwa Ketua Federal Reserve Jerome Powell "mungkin telah merusak sistem perbankan AS."
Miliarder Pershing Square, pendiri Bill Ackman juga berkomentar. Ia mengatakan bahwa kegagalan SVB bisa menghancurkan pergerakan ekonomi jangka panjang. Maka dari itu, ia menyarankan bahwa pemerintah AS harus mempertimbangkan bailout untuk SVB.
Dari industri kripto, analis pasar crypto di Bitbank, Yuya Hasegawa mengatakan bahwa perkembangan negatif akhir-akhir ini membuat Bitcoin tidak legit.
“Hanya ada sedikit alasan untuk membeli Bitcoin sekarang karena pasar dipenuhi dengan perkembangan negatif, tidak hanya khusus untuk industri crypto, tetapi juga untuk pasar keuangan yang lebih luas,” tulis Hasegawa dalam sebuah catatan pada hari Jumat (10/03).
Sementara itu, pedagang kripto juga semakin khawatir dengan ketidakpastian peraturan di AS. Beberapa pihak khawatir likuidasi Silvergate akan mempercepat upaya regulator untuk memperketat kendali atas hubungan bank dengan perusahaan kripto.
Vetle Lunde, analis senior di K33 Research menilai bahwa pasar crypto saat ini “sangat tidak likuid”.
“Dengan ditutupnya Silvergate, rel fiat menjadi kurang dapat diandalkan... Situasi SVB hari ini sepertinya semakin memperburuk situasi,” kata Lunde.
Bitcoin Memecahkan Perbankan
Bitcoin lahir dari krisis keuangan global pada tahun 2008 yang disebabkan oleh bank. Visi Satoshi Nakamoto adalah menciptakan mata uang yang tidak melibatkan bank, perantara, atau cadangan pecahan.
Umumnya bank hanya menyimpan sebagian kecil aset nasabah, dan lebih banyak dipinjamkan atau diinvestasikan di tempat lain. Sebuah bank pada dasarnya mendapat untung besar dari uang orang lain, tapi menawarkan imbalan yang sangat kecil untuk mereka.
Selain itu, bank run akan menjadi akhir yang tak terelakkan bagi bank jika semua pelanggan menginginkan uang mereka kembali pada saat yang bersamaan. Inilah yang telah terjadi pada Silvergate dan SVB selama sepekan terakhir.