Prediksi Bitcoin di Bulan September
Bitcoin (BTC) menutup bulan Agustus dengan penurunan 12.7% dibandingkan 30 hari sebelumnya. Padahal, BTC sempat mengalami kenaikan sebesar 8,5% pada tanggal 29 Agustus ketika mencapai harga $28.100, karena pasar mendapat kabar menggembirakan bahwa Pengadilan Banding AS memihak Grayscale dalam gugatan ETF Bitcoin melawan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Berita tersebut merupakan kabar baik bagi investor dan dilihat dapat membantu mendorong adopsi institusional dalam jangka panjang.
Namun, pada Kamis malam Bitcoin mengalami penurunan tajam, terjun dari harga $27.300 ke level terendah $25.900. Pada saat artikel ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di harga $26.048.
Berdasarkan grafik 4 jam, Bitcoin telah menembus fibonacci retracement 61.8% di $26.335. Namun, tren penurunan belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti dan tampaknya bergerak menuju level support signifikan berikutnya di $25.900, yang selaras dengan retracement 78,6%.
Sementara itu, Relative Strength Index (RSI) dan Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan sentimen bearish karena masih berada dalam zona jual.
Jika tren penurunan berlanjut, trader harus mewaspadai kemungkinan Bitcoin menuju level $25.400, dengan kemungkinan penurunan lebih dalam ke $24.800.
Di lain sisi, jika BTC mampu memantul di kisaran $25.900, maka bisa memicu pembalikan harga, yang berpotensi mendorong harga Bitcoin menuju level resistance di $26.700.
Kemungkinan Bitcoin untuk mengalami pembalikan arah didukung oleh data CryptoQuant yang menunjukkan bahwa outflow BTC dari bursa meningkat selama dua minggu terakhir. Ini merupakan tanda akumulasi aset, dan merupakan tanda positif dalam jangka panjang.
Untuk beberapa minggu mendatang, grafik menunjukkan bahwa ada resistance yang signifikan di level $28.500 dan $30.000 yang harus ditembus Bitcoin untuk mendorong harganya ke atas. Data MobChart mengungkapkan bahwa ada pesanan jual senilai 228.5 BTC pada level $28.500, dan 375 BTC di harga $30.000.