Analis Soroti Dugaan Manipulasi saat Harga Bitcoin Turun ke Level Terendah 17 Hari
Harga Bitcoin kembali di bawah $113.000 pada pembukaan Wall Street, memicu dugaan manipulasi pasar dan meningkatnya kekhawatiran volatilitas dari agenda Federal Reserve di Jackson Hole.
Bitcoin (BTC) sempat menyentuh harga terendah lokal baru pada Rabu (20/8) setelah gagal mempertahankan support di atas $113.000. Data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView menunjukkan BTC/USD jatuh di bawah level tersebut, dengan $112.300 kini menjadi titik penting menurut CoinGlass.
Tekanan Harga & Dugaan “Spoofy the Whale”
Trader populer Daan Crypto Trades mencatat bahwa Bitcoin telah menyapu likuiditas di kedua sisi selama 6 minggu terakhir dalam kisaran harga yang sama. Menurutnya, area sekitar $120.000 dan $112.000 menjadi titik penting yang sering bertindak sebagai zona pembalikan lokal.
Keith Alan, co-founder Material Indicators, menyoroti munculnya likuiditas bid lebih rendah di order book — termasuk “plunge protection” di $105.000 — yang menurutnya bisa menjadi bentuk manipulasi harga. Ia bahkan merujuk pada istilah “Spoofy the Whale” dan “Notorious B.I.D.” untuk menggambarkan entitas yang sengaja memengaruhi pergerakan harga.
“Bids yang bergerak lebih rendah mengundang harga untuk turun lebih dalam,” jelasnya.
Dampak ke Altcoin
Analis pasar TheKingfisher memperingatkan bahwa Bitcoin berpotensi mengalami penurunan bertahap (“bleed”), yang bisa berdampak signifikan pada altcoin. Menurutnya, pergerakan 5% pada BTC dapat memicu penurunan 10–30% pada altcoin.
Namun, trader Rekt Capital memberikan pandangan lebih optimis dengan membandingkan koreksi saat ini dengan pola serupa pada tahun 2017 dan 2021. “Pada kedua siklus tersebut, retrace seperti ini justru mendahului kenaikan ke level All Time High baru,” ujarnya.
Fokus Pasar ke Jackson Hole & Powell
Selain faktor teknikal, pasar juga menanti pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, pada simposium ekonomi tahunan di Jackson Hole. Dengan tekanan besar untuk memangkas suku bunga, investor akan mencermati bahasa Powell untuk mencari sinyal arah kebijakan moneter berikutnya.
Firma trading QCP Capital mencatat bahwa pasar saat ini memperkirakan peluang 80–95% penurunan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan FOMC 17 September. Namun, data ekonomi baru dapat dengan cepat mengubah ekspektasi tersebut.