Apa itu Staking Offline dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Staking adalah sebuah konsep dalam dunia kripto yang dilakukan dengan mengunci aset kripto dalam jangka waktu tertentu guna mendukung validasi transaksi dalam jaringan blockchain. Sebagai imbalan, staker (orang yang melakukan staking) akan mendapatkan hadiah token.
Staking memberikan peluang bagi banyak pengguna untuk mendapatkan penghasilan pasif. Ini karena pengguna bisa mendapatkan keuntungan tanpa menjual mata uang kripto mereka di bursa.
Umunya, staking dilakukan secara online, di mana aset kripto disimpan di platform staking yang terhubung ke internet. Namun, tahukah Anda bahwa ada cara yang lebih aman untuk melakukan staking, yaitu secara offline? Apa itu staking offline dan bagaimana cara kerjanya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Apa itu Staking Offline
Seperti namanya, staking offline melibatkan penguncian aset kripto di dompet yang tidak terhubung ke internet atau hard wallet. Konsep ini memungkinkan pemilik aset kripto untuk mendapatkan reward tanpa menjalankan node validasi dan tanpa rollover.
Dengan staking offline, pengguna dapat menugaskan tugas staking ke validator pihak ketiga, yang juga dikenal sebagai staking pool, sambil menjaga dana mereka tetap aman di dompet.
Keuntungan staking offline adalah memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi karena dompet tidak terhubung ke internet secara terus-menerus. Namun, staking offline juga dapat menjadi lebih sulit untuk diakses dan dikelola secara real-time dibandingkan dengan staking konvensional.
Cara Kerja Staking Offline
Untuk terlibat dalam staking offline, pengguna dapat memutuskan untuk berpartisipasi dalam jaringan sebagai validator, yang disebut Super Staker, atau mendelegasikannya ke validator.
Mereka juga harus menyiapkan dompet staking dan menjalankan node staking untuk mulai memvalidasi transaksi dan menghasilkan blok baru melalui staking offline.
Jika pengguna tidak ingin menjalankan sebuah node, alternatifnya adalah dengan mempertaruhkan token mereka ke dompet staking, yang kemudian didelegasikan ke Super Staker atau pool staker yang lebih besar. Ini dapat dikonfigurasi melalui antarmuka pengguna jaringan staking, menggunakan alamat dompet offline mereka.
Opsi mana pun yang dipilih pengguna, mereka akan dapat memperoleh imbalan staking dan menyetorkannya ke alamat dompet mereka.
Kelebihan dan Kekurangan Staking Offline
Staking offline menawarkan beberapa keuntungan, termasuk peningkatan keamanan dan kenyamanan bagi pemegang mata uang kripto.
Cold wallet tidak terhubung internet secara terus menerus, sehingga aset kripto staker lebih aman dari serangan hacker. Selain itu, staking offline memungkinkan pemilik aset kripto untuk mendapatkan reward dengan mendelegasikan tugas staking ke node pihak ketiga, sambil tetap mempertahankan kendali atas aset mereka.
Pendekatan ini juga menawarkan kebebasan dan aksesibilitas kepada pelanggan dengan memungkinkan mereka mempertaruhkan mata uang kripto mereka tanpa memerlukan konektivitas internet yang konstan.
Namun, staking offline juga memiliki kekurangan. Salah satu kekhawatiran utama untuk metode ini adalah kemungkinan hilangnya hadiah staking karena penyerahan tugas ke node yang tidak terafiliasi. Untuk memastikan keandalan dan distribusi hadiah yang adil, pengguna harus hati-hati memilih staking pool atau node yang dapat dipercaya.
Selain it, mengelola staking offline umumnya lebih rumit dibandingkan staking online. Anda perlu memiliki cold wallet yang kompatibel dan mengikuti langkah-langkah pengaturan tambahan.