Ekstensi Browser Fire Bisa Mencegah Penipuan Crypto
Peretasan dan penipuan masih menjadi tantangan bagi industri cryptocurrency. Menurut perkiraan Chainalysis, sebanyak $5,9 miliar dana diambil secara tidak sah dari investor crypto pada tahun 2022.
Bahkan investor cerdas seperti Kevin Rose, CEO dan salah satu pendiri NFT Collective Proof, telah menjadi korban penipuan phishing, dan kehilangan NFT senilai $1,4 juta awal tahun ini.
Jadi, untuk meningkatkan keamanan transaksi aset digital, venture studio Atomic meluncurkan Fire, sebuah ekstensi browser yang bertujuan untuk mencegah penipuan crypto.
Baru-baru ini Fire berhasil mengumpulkan dana $3,5 juta (Rp51,5 miliar, KURS: 14.729) untuk mengembangkan teknologinya.
Apa itu Ekstensi Browser Fire?
Fire adalah ekstensi Google Chrome. Ini bertindak sebagai halaman konfirmasi, yang menampilkan berbagai informasi terkait transaksi, misalnya jenis crypto atau token yang akan dibeli, dan alamat dompet yang akan dituju. Jika pengguna menemukan sesuatu yang salah atau mencurigakan, maka pengguna bisa memilih tombol "reject" untuk membatalkan transaksi.
Agar lebih mudah dipahami, mari ambil contoh kasus Kevin Rose! Sebelum ditipu, pengusaha tersebut mengklik "sign-in" di situs web yang tampaknya sah. Tapi ternyata Rose malah mentransfer NFT-nya ke aktor jahat. Di sinilah peranan Fire. Ekstensi ini akan memberikan informasi kepada Rose mengenai situs phising yang dia askes, sehingga dia menjadi waspada dan bisa membatalkan tindakan yang akan diambilnya.
"Sampai saat ini, sebagian besar pengguna belum bisa mempertahankan diri dengan cara yang aman dan mudah," kata Atomic dalam postingan blognya.
"Misi kami di Fire adalah membantu miliaran calon pengguna web3 dengan mempermudah transaksi bagi pengguna dan pengembang dapp."
Fire diluncurkan pada bulan Oktober, dan telah memiliki lebih dari 50.000 pengguna. Saat ini ekstensi ini memindai dompet berbasis Ethereum, Polygon, Optimism, dan Arbitrum.