Aset Alternatif Bukan Lagi “Alternatif”
Dulu, aset alternatif hanya bisa dimiliki oleh kalangan elit. Selama berabad-abad, anggur mahal, karya seni kelas dunia, hingga jam tangan mewah hanya berputar di lingkaran eksklusif tertentu.
Namun kini segalanya berubah. Berkat teknologi blockchain, aset alternatif untuk pertama kalinya bisa didigitalkan, memungkinkan kepemilikan fraksional dan akses 24/7 tanpa batasan geografis.
Hasilnya? Batas antara apa yang dulu disebut “alternatif” dan “arus utama” perlahan menghilang.
Aset Mewah Dulu Sulit Diakses
Mengakses aset kelas passion seperti seni atau koleksi mewah dulunya sangat bergantung pada “siapa yang dikenal,” sehingga tertutup bagi sebagian besar investor. Ada juga ketimpangan keuntungan: mereka yang berinvestasi kecil biasanya menerima hasil lebih buruk dibanding investor dengan dana besar.
Selain itu, investasi di aset alternatif tradisional bisa memakan waktu 4–6 bulan untuk cair, bahkan ditambah waktu ekstra hanya untuk proses pembayaran.
Karena banyak hambatan, aset mewah kini dilihat sebagai peluang baru oleh para inovator. Itulah sebabnya semakin banyak perusahaan fintech bekerja untuk membawa aset dunia nyata (Real-World Assets / RWA) ke blockchain. Teknologi ini mampu membuka akses global, memastikan keaslian (provenance), sekaligus mendemokratisasi kepemilikan aset.
Tak heran, pasar RWA tumbuh 380% dalam tiga tahun terakhir, mencapai sekitar $24 miliar pada pertengahan 2025. Generasi Milenial dan Gen Z bahkan mengalokasikan investasi ke aset alternatif tiga kali lebih besar dibanding generasi sebelumnya. Kini, sudah ada platform yang men-tokenisasi anggur mahal, seni, hingga real estate agar bisa dimiliki banyak investor.
Tokenisasi Membawa Kebebasan Baru dalam Investasi
Tokenisasi memungkinkan siapa pun memperdagangkan aset apa saja, di mana saja, kapan saja, hanya dalam hitungan detik. Lebih dari itu, tokenisasi menghadirkan sistem yang likuid, efisien, terstandarisasi, dan transparan.
Perbedaan modal juga tak lagi jadi masalah. Baik seseorang membeli token senilai $500 untuk whiskey premium maupun $1 juta untuk karya seni Damien Hirst, transaksi berjalan dengan aturan yang sama, tanpa perantara yang memperlambat sekaligus menaikkan biaya.
Sistem investasi tradisional untuk aset passion biasanya lambat, penuh dokumen, dan butuh waktu berbulan-bulan untuk penyelesaian. Sebaliknya, blockchain dengan smart contract membuat settlement instan, memangkas biaya operasional, serta menyimpan setiap transaksi secara permanen dan transparan.
Dengan pencatatan yang tak bisa diubah, blockchain meningkatkan kepercayaan, mengurangi risiko penipuan, dan menjadikan perdagangan aset alternatif semudah membeli saham di Nasdaq.
Meski begitu, tantangan masih ada. Sistem perdagangan aset alternatif belum sehalus saham tradisional, sehingga investor masih menghadapi hambatan. Tapi seiring tokenisasi semua hal menjadi tren besar, platform baru punya peluang besar menciptakan pengalaman pengguna yang lebih mulus.
Jika berhasil, mereka akan berada di posisi unggul. Sebab masa depan investasi adalah: akses ke semua aset, di mana saja, oleh siapa saja.