Australia Terapkan Aturan Baru untuk ATM Kripto, Waspadai Lonjakan Penipuan
Badan intelijen keuangan nasional Australia, AUSTRAC (Australian Transaction Reports and Analysis Centre), resmi memberlakukan aturan operasional baru dan batasan transaksi untuk operator ATM kripto, menyusul peringatan dari kepolisian federal terkait peningkatan kasus penipuan lewat mesin tersebut.
Dalam siaran pers tertanggal 3 Juni, AUSTRAC mengumumkan bahwa setiap penarikan dan penyetoran tunai di ATM kripto kini dibatasi maksimal 5.000 dolar Australia (sekitar US$3.250). Selain itu, operator diwajibkan untuk memasang peringatan penipuan, meningkatkan sistem pemantauan transaksi, dan menerapkan prosedur kenali nasabah (customer due diligence) yang lebih ketat.
Meski aturan ini baru berlaku untuk operator ATM kripto, AUSTRAC mendorong agar bursa kripto yang menerima transaksi tunai juga mempertimbangkan penerapan batasan serupa.
CEO AUSTRAC, Brendan Thomas, menegaskan bahwa kebijakan ini masih akan terus dievaluasi:
“Efektivitas kebijakan ini akan terus ditinjau seiring kami bekerja sama dengan aparat penegak hukum dan operator ATM untuk mencegah aktivitas mencurigakan."
Ia menambahkan bahwa langkah ini bertujuan melindungi masyarakat dari penipuan yang sering melibatkan ATM kripto, serta mencegah bisnis disalahgunakan oleh pelaku kriminal.
Mayoritas Pengguna ATM Kripto adalah Lansia
Kebijakan ini muncul setelah investigasi satuan tugas AUSTRAC terhadap sembilan penyedia ATM kripto yang mengungkap bahwa 72% nilai transaksi dilakukan oleh pengguna berusia di atas 50 tahun.
Thomas menyebut hal ini sebagai masalah serius:
“Sangat mengkhawatirkan bahwa demografi ini—terutama mereka yang berusia 60–70 tahun—banyak menjadi korban penipuan melalui ATM kripto.”
Sejak dibentuk pada September tahun lalu, satuan tugas AUSTRAC menelusuri apakah ATM kripto telah menerapkan protokol anti-pencucian uang (AML) dan pencegahan pendanaan terorisme (CTF) yang sesuai.
Menurut data AUSTRAC, terdapat hampir 150.000 transaksi ATM kripto per tahun di Australia, dengan total nilai sekitar AU$275 juta yang digunakan untuk membeli Bitcoin (BTC), Tether (USDT), dan Ethereum (ETH).
Penipuan ATM Kripto: “Baru Permukaan Gunung Es”
Polisi Federal Australia (AFP) mencatat adanya 150 laporan unik penipuan yang melibatkan ATM kripto antara Januari 2024 hingga Januari 2025 melalui sistem pelaporan online ReportCyber.
Total kerugian dilaporkan lebih dari AU$3,1 juta (sekitar US$2 juta), namun pihak AFP menyebut angka tersebut kemungkinan hanya sebagian kecil dari kasus sebenarnya.
Komandan AFP, Graeme Marshall, mengungkapkan bahwa banyak korban tidak sadar telah ditipu, tidak tahu harus melapor ke mana, atau merasa malu mengakui mereka menjadi korban.
“Penipu menggunakan taktik canggih untuk mengambil dana dari korban. Kami mendorong siapa pun yang menjadi korban untuk menceritakan pengalaman mereka kepada keluarga dan teman agar orang lain bisa lebih waspada,” ujarnya.
Australia Jadi Pusat ATM Kripto Ketiga Terbesar di Dunia
Meskipun sebelumnya lambat dalam adopsi ATM kripto, Australia mengalami lonjakan pesat sejak akhir 2022 ketika perusahaan swasta mulai masuk ke pasar.
Menurut Coin ATM Radar, saat ini Australia memiliki 1.819 mesin ATM kripto, naik tajam dari hanya 67 unit pada Agustus 2022. Negara ini kini menjadi pasar terbesar ketiga di dunia untuk ATM kripto.
Tiga penyedia ATM kripto terbesar di Australia adalah:
-
Localcoin: 753 mesin
-
Coinflip: 700 mesin
-
Bitcoin Depot: 182 mesin