
Biaya Produksi Bitcoin Naik 9 Persen Akibat Hashrate dan Harga Energi yang Melonjak
Biaya median untuk menambang satu Bitcoin diperkirakan telah naik melewati angka $70.000 pada kuartal kedua 2025, seiring para penambang menghadapi lonjakan hashrate jaringan dan harga energi.
Menurut laporan terbaru dari firma riset pertambangan Bitcoin TheMinerMag yang dirilis Senin, biaya rata-rata produksi Bitcoin telah meningkat dari $52.000 pada kuartal terakhir 2024 menjadi $64.000 di Q1 2025. Angka ini diprediksi naik lebih dari 9% di Q2.
“Biaya produksi langsung diperkirakan akan melampaui $70.000 pada kuartal ini,” ujar TheMinerMag dalam pembaruan industri edisi Mei/Juni mereka.
Harga Bitcoin yang Naik Memberi Ruang Bernapas bagi Penambang
Kenaikan biaya produksi menjadi $70.000 mencerminkan peningkatan hampir 9,4%, yang berpotensi memberikan tekanan kepada penambang Bitcoin yang kurang efisien karena margin keuntungan mereka menyusut.
Dengan harga Bitcoin yang saat ini diperdagangkan sekitar $107.635, sebagian besar penambang masih memiliki buffer keuntungan yang cukup — meskipun estimasi biaya produksi ini belum memperhitungkan depresiasi nilai perangkat mining serta pendapatan dari perangkat yang disewakan ke klien dan faktor lain.
Menjaga Efisiensi Armada Jadi Prioritas Utama
Seiring meningkatnya biaya produksi, perusahaan publik penambangan Bitcoin kini fokus menjaga efisiensi operasional, terutama dalam hal fleet hashcost — yaitu biaya daya komputasi untuk menambang Bitcoin, menurut TheMinerMag.
Pada Q1 2025, fleet hashcost median dari perusahaan penambangan publik tetap stabil di sekitar $34 per petahash per detik (PH/s). Namun, beberapa perusahaan seperti Terawulf dan Bitdeer mengalami lonjakan biaya produksi lebih dari 25%.
Terawulf menyatakan bahwa kenaikan ini terutama disebabkan oleh naiknya biaya energi, yang melonjak menjadi $0,081 per kilowatt-jam (kWh) pada Q1 — hampir dua kali lipat dari $0,041 per kWh pada Q1 2024.
Saham Penambangan Bitcoin Terbelah: Diversifikasi Pendapatan Jadi Kunci
Sementara itu, saham perusahaan penambangan Bitcoin menunjukkan perbedaan kinerja yang signifikan. Para investor mulai mengapresiasi perusahaan yang memiliki sumber pendapatan di luar penambangan Bitcoin, ungkap TheMinerMag.
Selama periode 4 Mei hingga 13 Juni, harga Bitcoin naik 1,35%, namun saham IREN (IREN) melonjak hingga 21,4%. Core Scientific (CORZ), Bit Digital (BTBT), dan Cipher Mining (CIFR) juga mencatat kenaikan dua digit.
Sebaliknya, saham Canaan (CAN) dan Bitfarms (BITF) menjadi yang terburuk dengan penurunan masing-masing lebih dari 21%.
“Perbedaan performa antara saham penambangan teratas dan terbawah semakin melebar, menyoroti fokus investor yang meningkat terhadap diversifikasi pendapatan di luar penambangan Bitcoin.”
Beberapa penambang kini mulai merambah ke sektor layanan hosting AI dan komputasi berkinerja tinggi (high-performance computing) sebagai bagian dari diversifikasi bisnis mereka dalam beberapa bulan terakhir.