
Canary Capital Bentuk Trust di Delaware untuk ETF Injective (INJ) Berbasis Staking
Token asli dari blockchain Injective (INJ) berpotensi mendapatkan produk exchange-traded fund (ETF) di Amerika Serikat setelah Canary Capital membentuk trust di negara bagian Delaware. Trust ini tampaknya dirancang untuk memberikan eksposur pada staking token Injective.
Menurut situs resmi Divisi Korporasi Delaware, entitas bernama “Canary Staked INJ ETF” resmi dibentuk pada hari Senin, menandai langkah awal Canary Capital untuk menghadirkan produk ETF yang berbasis token INJ.
Langkah Awal Umum dalam Pembuatan ETF Kripto
Membentuk trust di Delaware merupakan langkah awal yang umum dilakukan sebelum manajer aset mengajukan dokumen resmi ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) untuk meluncurkan ETF. Meskipun pembentukan trust belum menjamin bahwa ETF akan benar-benar diluncurkan, banyak ETF kripto sebelumnya juga dimulai dengan cara yang sama.
Hingga saat ini, belum ada detail lebih lanjut terkait rencana ETF Injective dari Canary Capital. Namun sebelumnya, perusahaan ini telah mengajukan ETF untuk token TRX milik blockchain Tron pada April lalu. ETF tersebut mencakup strategi staking sebagian token untuk menghasilkan imbal hasil dengan mengunci sebagian aset guna mendukung jaringan Tron.
Sementara itu, perusahaan manajemen aset asal Eropa, 21Shares, telah lebih dulu meluncurkan produk ETF Injective pada Juli lalu yang memberikan imbal hasil dari staking untuk reinvestasi.
Pihak Canary Capital belum memberikan komentar resmi terkait pembentukan trust di Delaware ini.
Harga Token Injective Naik Berkat Spekulasi ETF
Token INJ naik sekitar 3,7% dalam 24 jam terakhir setelah pengumuman trust oleh Canary Capital. Akun resmi Injective di platform X juga membagikan berita ini pada hari yang sama.
Secara mingguan, harga INJ mencatat kenaikan lebih dari 10,5%, seiring data DappRadar menunjukkan peningkatan aktivitas pengguna dan volume transaksi pada jaringan tersebut.
Blockchain Injective memposisikan diri sebagai jaringan layer-1 yang fokus pada integrasi agen kecerdasan buatan (AI) dan tokenisasi aset dunia nyata seperti saham, menjadikannya relevan dengan tren aplikasi kripto saat ini.
SEC Waspada terhadap ETF Berbasis Staking
Di bawah pemerintahan Trump yang condong melonggarkan regulasi kripto, banyak pengajuan ETF kripto diajukan. Namun, SEC tetap waspada terhadap ETF berbasis staking dan mempertanyakan legalitasnya dalam konteks hukum sekuritas.
Bulan lalu, SEC memberi tahu REX Financial dan Osprey Funds—yang mengajukan ETF Ether (ETH) dan Solana (SOL) dengan fitur staking—bahwa struktur dana mereka saat ini mungkin tidak memenuhi definisi investment company, yang merupakan syarat agar dapat diperdagangkan di bursa.
Meski begitu, para analis tetap optimis bahwa kendala hukum ini bisa diatasi. “Pengacara REX mengatakan mereka bisa menyelesaikannya,” tulis analis ETF Bloomberg, Eric Balchunas, dalam unggahan X pada 31 Mei.