Celsius Gugat $3,5 Miliar dari Tether atas Penjualan Jaminan Bitcoin
Celsius, pemberi pinjaman kripto yang bangkrut, telah mengajukan gugatan hukum terhadap Tether dengan tuduhan penyalahgunaan aset. Dalam gugatannya, mereka meminta ganti rugi sebesar 57.428,64 Bitcoin, yang bernilai sekitar $3,5 miliar.
Drama antara Celsius dan Tether bermula dari kesepakatan yang mereka buat pada tahun 2022. Saat itu, Celsius meminjam USDT dari Tether, dengan jaminan BTC. Namun, keadaan memburuk pada bulan Juni 2022 ketika harga Bitcoin anjlok drastis.
Karena harga Bitcoin turun, dan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak, Celsius diharuskan menyediakan lebih banyak jaminan BTC untuk menghindari likuidasi.
Namun, dalam gugatannya, Celsius menuduh bahwa Tether melanggar kesepakatan mereka karena menjual Bitcoin jaminan, sebelum masa tunggu 10 jam berakhir. Perusahaan yang bangkrut itu juga menyoroti bahwa likuidasi Tether tidak masuk akal secara komersial karena jaminan BTC-nya dijual pada harga rata-rata $20.656,88, jauh di bawah harga penutupan pasar sebesar $22.487,39 pada 13 Juni 2022.
Oleh karena itu, Celsius menuntut pengembalian Bitcoin atau ganti rugi dalam jumlah yang setara.
Di lain sisi, Tether menyebut gugatan tersebut tidak berdasar. Penerbit stablecoin USDT itu menyebut gugatan Celsius sebagai "pemerasan". Mereka juga menilai itu hanya upaya untuk melimpahkan masalah Celsius ke pundaknya.
Menurut Tether, gugatan tersebut sama sekali mengabaikan realitas perjanjian yang mereka berdua tandatangani.
Dan, berbeda dengan klaim Clesius yang menuduh Tether melakukan likuidasi, Tether menjelaskan bahwa justru pihak Celsius-lah yang meminta mereka melakukan penjualan, karena mereka memilih untuk tidak memberikan jaminan tambahan:
“Ketika Celsius memilih untuk tidak memasukkan BTC tambahan, pihaknya mengarahkan Tether untuk melikuidasi jaminan BTC yang dimiliki Tether untuk menutup posisi sekitar 815 juta USDT dengan Tether.”