
FTX dan Alameda Diperintahkan Bayar $12,7 Miliar ke Kreditor
Drama kebangkrutan FTX akhirnya menemui titik terang. Pengadilan Amerika Serikat telah menyetujui kesepakatan senilai $12,7 miliar (Rp202 triliun) yang mengharuskan FTX dan perusahaan afiliasinya, Alameda Research, membayar utang-utang mereka. Putusan ini merupakan bagian dari upaya untuk mengembalikan kerugian kepada para investor yang terdampak oleh runtuhnya kedua perusahaan tersebut.
Putusan ini dikeluarkan pada tanggal 7 Agustus, dan secara efektif akan mengakhiri sengketa hukum berkepanjangan dengan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC), yang dimulai setelah keruntuhan FTX pada akhir tahun 2022.
Berdasarkan ketentuan penyelesaian, dana $12,7 miliar tersebut akan didistribusikan kepada kreditor FTX. Meskipun dana yang digelapkan oleh mantan CEO Sam Bankman-Fried hanya senilai $8,7 miliar, sejumlah $4 miliar tetap akan diserahkan sebagai bagian dari kesepakatan.
Syarat dan Ketentuan Penyelesaian
Penyelesaian ini menarik karena tidak mengenakan sanksi moneter perdata apapun pada Alameda atau FTX, yang telah memicu perdebatan tentang tanggung jawab setelah kejatuhan mereka. Sebaliknya, penekanannya adalah pada percepatan proses penggantian kerugian kepada kreditor yang kehilangan sejumlah besar uang selama keruntuhan perusahaan. Sebagai salah satu kreditor terpenting dalam situasi ini, CFTC sangat memengaruhi ketentuan penyelesaian.
Perjanjian tersebut juga melarang perusahaan menggunakan taktik penipuan terkait perdagangan komoditas aset digital dan konsumen komoditas secara permanen. Tindakan ini bertujuan untuk menghentikan perilaku buruk saat ini dan membangun kembali kepercayaan investor terhadap ruang mata uang digital.
Pemulihan Dana Kreditor dan Prospek Masa Depan
Kesepakatan ini memberi kreditor kemungkinan cara untuk mendapatkan kembali uang mereka. Kesepakatan ini mencakup rencana reorganisasi yang akan memberikan pengembalian sebesar 118% kepada 98% kreditor dengan klaim di bawah $50.000, berdasarkan harga aset FTX pada bulan November 2022, saat perusahaan tersebut mengajukan kebangkrutan.
Di sisi lain, beberapa kreditor ingin dibayar dalam bentuk kripto, yang nilai asetnya telah tumbuh sebesar 150% sejak kebangkrutan diajukan.
Kreditor harus memilih Bitcoin atau uang fiat paling lambat 16 Agustus. Hakim Pengadilan Kepailitan AS John Dorsey akan memutuskan cara mendistribusikan uang penyelesaian, yang mencerminkan harga pasar.