
CFTC AS Sebut Dirinya Sebagai Lembaga Penegakan Hukum Utama untuk Crypto
Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC) AS menyebut dirinya sebagai lembaga penegakan hukum utama di bidang aset digital, seperti diuraikan dalam laporan penegakan hukumnya untuk Tahun Anggaran 2023.
Dalam rilis yang diterbitkan pada hari Selasa (07/11) CFTC mengatakan bahwa mereka memburu lebih banyak penjahat kripto dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Pada tahun fiskal 2023, Divisi Penegakan CFTC mengajukan 96 tindakan penegakan hukum yang menuntut penipuan, manipulasi, dan pelanggaran signifikan lainnya di berbagai pasar, termasuk aset digital dan pasar swap, yang mengakibatkan denda, restitusi, dan pencabutan lebih dari $4,3 miliar," demikian demikian bunyi pengumuman tersebut. Dari 96 tindakan tersebut, 47 di antaranya atau sekitar 49% melibatkan pelanggaran terkait komoditas aset digital.
“Pada tahun fiskal 2023, CFTC mengokohkan reputasinya sebagai lembaga penegakan hukum utama di bidang aset digital,” tambah CFTC. Sementara itu, ketua CFTC Rostin Behnam menambahkan bahwa dia “bangga” dengan kinerja badan tersebut di bidang kripto.
Salah satu tindakan terbesar yang dilakukan CFTC adalah mengajukan gugatan terhadap mantan CEO FTX Sam Bankman-Fried dan afiliasinya, Alameda Research, gugatan terhadap bursa kripto terbesar di dunia Binance dan CEO-nya, serta kasusnya terhadap Celsius dan mantan CEO-nya Alex Mashinsky.
Dalam rilisnya pada hari Selasa, CFTC juga mencatat bahwa mereka telah mengajukan dan menyelesaikan tuntutan terhadap sejumlah protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Regulator tersebut menambahkan bahwa tiga proyek DeFi, yaitu Opyn Inc, ZeroEx Inc., dan Deridex Inc. diduga menawarkan transaksi komoditas ritel secara ilegal dengan leverage dan margin dalam komoditas aset digital. Masing-masing perusahaan yang disebutkan telah menyelesaikan kontrak dengan CFTC.
Di lain sisi, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS menghadapi banyak tekanan. Ketua SEC Gary Gensler telah berulang kali dipanggil untuk bersaksi di depan Kongres tentang kemampuan lembaganya untuk mengatur industri kripto. Ketika dia muncul di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR pada bulan September, dia dikecam karena "kesetiaannya kepada bank-bank besar."