
Crypto Berbasis AI Alami Penurunan, Changpeng Zhao Soroti Pentingnya Utilitas
Kapitalisasi pasar token terkait agen kecerdasan buatan (AI) mengalami penurunan signifikan dalam sebulan terakhir. Berdasarkan data CoinMarketCap, total nilai pasar token AI turun lebih dari 21% menjadi sekitar $27 miliar.
Penurunan ini terjadi di tengah koreksi pasar kripto secara lebih luas. Namun, pendiri dan mantan CEO Binance, Changpeng Zhao, menilai bahwa kurangnya fokus pada utilitas intrinsik juga menjadi penyebab utama pelemahan ini.
“Kripto adalah mata uang bagi AI, tetapi tidak setiap agen AI membutuhkan token sendiri. Agen bisa menerima biaya dalam kripto yang sudah ada untuk menyediakan layanan,” tulis Zhao dalam unggahan di platform X pada hari Senin (17/03).
Ia menambahkan bahwa peluncuran token sebaiknya dilakukan hanya jika skala proyek sudah besar. “Fokuslah pada utilitas, bukan token,” tegasnya.
Komentar Zhao muncul di tengah tren penurunan yang lebih luas dalam sektor kripto AI. Sejak mencapai puncaknya di angka $70,4 miliar pada 7 Desember tahun lalu, kapitalisasi pasar AI kripto telah anjlok lebih dari 61% dalam tiga bulan terakhir.
Meski begitu, sejumlah perusahaan modal ventura seperti Pantera Capital dan Dragonfly tetap optimistis terhadap masa depan agen AI. Namun, dalam diskusi panel di Consensus 2025 di Hong Kong, disebutkan bahwa mereka belum mulai berinvestasi di sektor ini.
Agen AI dan Transaksi Blockchain Otomatis
Agen AI semakin menarik perhatian karena kemampuannya dalam meningkatkan produktivitas online, mempercepat pengambilan keputusan, serta menciptakan peluang finansial baru. Saat ini, agen AI sudah mampu melakukan transaksi blockchain secara otomatis tanpa campur tangan manusia.
Konsep ini mencuat setelah Luna, agen AI di Virtuals Protocol, mengajukan permintaan layanan pembuatan gambar pada 16 Desember. STIX Protocol, agen AI lainnya, merespons permintaan tersebut dengan menghasilkan gambar yang diminta. Luna kemudian membayar STIX Protocol sebesar $1,77 dalam token VIRTUAL pada hari yang sama, berdasarkan data onchain.
Namun, permintaan terhadap agen AI mulai meredup. Virtuals Protocol, misalnya, mengalami penurunan pendapatan hingga 97%, menurut laporan Cointelegraph pada 28 Februari.
Meski menghadapi tantangan, sektor kripto AI tetap diprediksi mengalami pertumbuhan signifikan tahun ini. Beberapa proyek, seperti platform ai16z dan protokol perdagangan terdesentralisasi Hyperliquid, dinilai memiliki potensi besar pada 2025.
“Tren baru seperti investasi berbasis AI, agen AI terdesentralisasi, dan aset ter-tokenisasi menunjukkan adanya pergeseran teknologi, meski tetap memiliki risiko tinggi,” ujar Alvin Kan, COO Bitget Wallet, seperti dikutip dari Cointelegraph.