Dari Apolitis ke Pro-Aktivisme Kripto: Perjalanan CEO Coinbase Brian Armstrong
Lima tahun lalu, Brian Armstrong, CEO Coinbase, dengan tegas meminta agar karyawan tidak membawa urusan politik ke lingkungan kerja. Namun kini, Armstrong tampak semakin aktif terlibat dengan tokoh-tokoh politik Partai Republik, bahkan membuka pintu bagi tim pemerintahan Donald Trump untuk bergabung ke Coinbase.
Dalam unggahan X (Twitter) pada 13 Mei, Armstrong menyatakan bahwa anggota tim Department of Government Efficiency (DOGE) — inisiatif bercanda yang diusung Elon Musk — dipersilakan bekerja di Coinbase setelah keluar dari pemerintahan.
“Jika Anda mencari misi baru setelah melayani negara, bantu kami menciptakan sistem keuangan global yang lebih efisien di Coinbase,” tulis Armstrong.
Dulu Apolitis, Kini Dukung Tim Trump dan DOGE
Armstrong bahkan menawarkan proses rekrutmen kilat untuk anggota tim DOGE yang merasa dikucilkan, seperti salah satu staf yang ditolak kembali ke Harvard.
DOGE sendiri dikenal dengan kebijakan pemangkasan anggaran yang ekstrem, memicu kritik dan gugatan hukum karena dianggap memecat pegawai senior tanpa prosedur yang sah.
Coinbase Dulu: “Perusahaan Fokus Misi, Bukan Politik”
Pada 2020, saat gelombang protes atas kematian George Floyd, Armstrong menegaskan bahwa Coinbase tidak mendukung gerakan atau kandidat politik mana pun. Pernyataan ini memicu walkout dari sebagian karyawan, yang kecewa karena perusahaan tidak mendukung gerakan Black Lives Matter.
Armstrong menanggapi dengan menyebut budaya kerja Coinbase sebagai apolitis, bahkan menawarkan paket keluar bagi karyawan yang tidak sepakat. Sekitar 5% staf akhirnya hengkang.
Namun tak lama kemudian, Armstrong sempat me-retweet dukungan untuk Kanye West sebagai calon presiden, yang menandai perubahan nada dalam sikap publiknya terhadap politik.
Dari Wells Notice ke Aktivisme Politik: Munculnya Stand with Crypto
Perubahan sikap politik Coinbase mulai terlihat pada Maret 2023, saat perusahaan menerima Wells Notice dari SEC — tanda akan adanya tindakan hukum.
Pada Agustus 2023, Armstrong meluncurkan Stand with Crypto Alliance, organisasi advokasi yang mendorong keterlibatan komunitas kripto dalam proses legislasi.
Fokus awalnya bukan politik partai, tapi pada “legislasi masuk akal untuk melindungi hak pengguna kripto.”
Namun, menjelang pemilu 2024, langkah ini semakin politis: Stand with Crypto membentuk PAC (komite aksi politik) pada Mei 2024 untuk mendukung kampanye lewat iklan dan donasi langsung.
Pemilu 2024: Masuknya Trump dan Dana Besar Industri Kripto
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang calon presiden AS (Trump) secara terbuka mendukung regulasi pro-kripto.
Stand with Crypto bergabung dengan Fairshake PAC, yang didukung Coinbase dan Ripple, masing-masing menyumbang $45 juta. Total pengeluaran PAC ini untuk pemilu 2024 melampaui $130 juta. Armstrong secara pribadi juga menyumbang $1 juta.
Meski terlibat, Coinbase tetap menegaskan netralitas:
“Kami siap bekerja sama dengan pemerintahan mana pun,” tulis laporan pemegang saham kuartal ketiga 2024 — baik Trump maupun Kamala Harris dari Demokrat.
Kedekatan Armstrong dan Pemerintahan Trump
Setelah Trump menang, Armstrong semakin sering terlihat di Washington:
-
Bertemu langsung dengan Trump pasca pemilu.
-
Hadir di acara pelantikan dan summit kripto di Gedung Putih.
-
Mendukung legislasi stablecoin dan kerangka kerja kripto bersama anggota Kongres.
Coinbase bahkan menyumbang $1 juta ke dana pelantikan Trump, memperkuat kedekatannya dengan pemerintah.
Pada Februari, SEC membatalkan gugatan terhadap Coinbase. Armstrong menyebut keputusan itu sebagai sinyal positif terhadap arah kebijakan baru.
Sikap CEO: Pro-Regulasi Tapi Tetap Hati-hati
Meski semakin aktif secara politik, Armstrong tetap menahan diri untuk tidak terlalu ikut dalam kontroversi.
“Bukan wewenang saya untuk mengomentari aktivitas Presiden Trump,” jawabnya saat ditanya soal konflik kepentingan terkait stablecoin dan proyek World Liberty Financial yang didukung keluarga Trump.
Masa Depan Coinbase di Tengah Politik AS
Dengan regulasi yang mulai longgar dan pemerintahan yang lebih ramah terhadap kripto, posisi Armstrong kini sangat strategis. Di tengah semakin kuatnya pengaruh Coinbase di Capitol Hill, masa depan perusahaan tampaknya akan lebih terlibat langsung dalam membentuk kebijakan industri.