
Dianggap Ilegal, Huobi Diperintahkan Hentikan Operasinya di Malaysia
Pertukaran crypto Huobi telah diperintahkan untuk menghentikan operasinya di Malaysia, karena dituduh beroperasi secara ilegal. Dalam pernyataan pers pada hari Senin (22/05), Komisi Sekuritas (SC) Malaysia mengatakan bahwa Huobi beroperasi secara tidak sah karena tidak mendaftarkan diri sebagai pertukaran aset digital (DAX) di Malaysia.
Hal itu membuat pertukaran crypto tersebut melanggar Undang-Undang Pasar Modal dan Layanan 2007, yang mengharuskan bursa untuk mendapatkan lisensi dari SC Malaysia.
Oleh karena itu, Huobi diperintahkan untuk menonaktifkan situs web dan aplikasi selulernya di Apple Store, Google Play, dan platform digital lainnya. "Huobi juga telah diinstruksikan untuk berhenti mengedarkan, menerbitkan, atau mengirim iklan apa pun, baik melalui email atau platform media sosial kepada investor Malaysia,” demikian bunyi pernyataan SC Malaysia.
Mereka juga mengatakan telah memberitahu CEO Huobi Global, Leon Li untuk memastikan bahwa arahan mereka dilakukan sesuai instruksi.
Regulator tersebut menyatakan bahwa tindakan ini dilakukan karena kekhawatiran tentang kepatuhan exchange terhadap persyaratan peraturan lokal.
Sementara itu, investor Malaysia yang telah menggunakan Huobi telah dihimbau untuk segera menghentikan trading di platform tersebut, menarik semua aset dan menutup akun mereka. SC memperingatkan bahwa penggunaan pertukaran ilegal berisko membuat investor terkena penipuan, dan undang-undang setempat mungkin tidak dapat melindungi investor.
Di lain sisi, Huobi Token (HT), token asli harga Huobi Global, tampaknya tidak terpengaruh oleh berita ini. Meskipun beberapa aset kripto sedang mengalami koreksi, token ini justru mengalami sedikit kenaikan. Pada saat penulisan, aset kripto ini diperdagangkan di harga $2,94 dengan kenaikan harian 0,92%.
Huobi didirikan pada tahun 2013. Menurut Crunchbase, perusahaan tersebut memiliki kantor di Singapura, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, dan Inggris. Namun pertukaran ini telah kehilangan sebagian besar dominasi pasarnya selama beberapa tahun terakhir. Pada September 2021, Huobi meninggalkan China setelah pemerintah negara itu melarang crypto. Lalu pada Juli 2022, mereka menghentikan operasinya di Thailand setelah izinnya dicabut oleh regulator.
Selain itu, pada bulan Oktober 2022, CEO Huobi Leon Li dilaporkan telah menjual saham pengendalinya kepada pendiri TRON, Justin Sun dengan bantuan manajer aset About Capital yang berbasis di Hong Kong.
Pada saat itu, laporan media mengatakan bahwa Li akan keluar dari perusahaan. Namun, tampaknya dia masih memegang posisi CEO hingga saat ini. Sementara itu Justin Sun juga telah membatah laporan pembelian saham tersebut.