
Dominasi DeFi Ethereum Mulai Terkikis, Anjlok 37 Persen Sejak 2021
Dominasi Ethereum dalam dunia keuangan terdesentralisasi (DeFi) mulai menghadapi tantangan serius, seiring munculnya pesaing-pesaing kuat seperti Solana dan Bitcoin yang perlahan namun pasti menggerus pangsa pasarnya.
Menurut data terbaru, Ethereum, yang sebelumnya menguasai lebih dari 56% pasar ini pada akhir 2024, kini mengalami penurunan pangsa menjadi 51,24% pada Mei 2025. Penurunannya bahkan lebih besar jika kita melihat ke periode yang lebih lama.
Pada Februari 2021, Ethereum menguasai lebih dari 91% pangsa DeFi. Namun, dalam kurun 51 bulan terakhir, angkanya turun drastis hingga 37,32 poin persentase, menjadi 53,68%, dan kembali turun di awal Mei.
Penurunan ini menandai berkurangnya dominasi Ethereum di tengah persaingan yang semakin ketat dari blockchain pesaing seperti Solana, Bitcoin, Tron, dan Binance Smart Chain (BSC).
Meskipun Ethereum masih memimpin dalam beberapa kategori — termasuk TVL DeFi, penjualan NFT, dan nilai aset seperti U.S. Treasuries dan stablecoin yang dibangun di atas infrastrukturnya — posisi tersebut semakin terdesak.
Berdasarkan data dari defillama.com, Solana kini mencatat 7,99% TVL DeFi, diikuti oleh Bitcoin (5,67%), Tron (5,64%), dan BSC (5,44%). Sementara itu, jaringan lain seperti Base, Arbitrum, Sui, Avalanche, Hyperliquid, dan Berachain juga menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan.
Tren ini menunjukkan bahwa lanskap DeFi semakin matang dan tidak lagi didominasi satu pihak. Meskipun Ethereum masih berada di puncak, data menunjukkan adanya pergeseran menuju ekosistem yang lebih pluralistik, di mana inovasi dan adopsi tersebar ke berbagai jaringan blockchain yang terus berkembang.