Eksekutif Ethereum Layer 2 Dukung Based dan Native Rollups untuk Tingkatkan Keamanan
Eksekutif dari berbagai solusi Ethereum layer 2, seperti Base, Optimism, dan Taiko, menyatakan dukungannya terhadap implementasi “based” dan “native” rollups. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan jaringan Ethereum sekaligus mengurangi fragmentasi yang selama ini menjadi tantangan utama.
Pada panggilan konferensi yang diadakan 25 Januari bersama pendiri dan pengembang Ethereum, Jesse Pollak, kepala dari Ethereum layer 2 Base, menyebutkan bahwa “based rollups” adalah alat yang fleksibel dan kuat. “Ini akan membuat Base lebih terhubung dengan Ethereum sekaligus meningkatkan jaminan keamanannya,” ujarnya.
Ben Jones, Direktur Optimism Foundation, menambahkan bahwa implementasi based rollups dapat memperkuat kolaborasi antara layer dasar Ethereum dan solusi layer 2. Ia menyatakan, “Kami mendukung penuh hal ini, ini adalah masa perang untuk unifikasi Ethereum.”
Based rollups, yang pertama kali diusulkan oleh pengembang inti Ethereum Justin Drake pada Maret 2023, memindahkan proses pembuatan blok kembali ke layer dasar Ethereum. Dengan begitu, proses ini akan dilakukan oleh validator Ethereum secara desentralisasi, bukan oleh sequencer terpusat yang digunakan saat ini.
Sementara itu, native rollups diusulkan untuk meningkatkan cara eksekusi transaksi di layer dasar Ethereum. Teknologi ini diharapkan dapat membuat jaringan lebih terintegrasi dan memperbaiki interoperabilitas antara berbagai solusi layer 2.
Namun, transisi ke based dan native rollups dapat mengurangi pendapatan signifikan yang saat ini dihasilkan oleh sequencer terpusat. Data dari Dune Analytics menunjukkan bahwa Arbitrum telah menghasilkan pendapatan sebesar $210 juta dari sequencer-nya, sementara Base menghasilkan $96,2 juta.
Meskipun based dan native rollups dapat mengurangi pendapatan layer 2, teknologi ini dapat membawa pendapatan tambahan kembali ke layer dasar Ethereum. Hal ini diperkirakan akan berdampak positif pada harga Ether (ETH), yang saat ini berada di $3.186.
Namun, desentralisasi sequencing pada layer dasar Ethereum juga memiliki kelemahan, seperti memperlambat konfirmasi transaksi dari sekitar satu detik menjadi 12 detik.
Beberapa eksekutif layer 2 juga mendukung penerapan infrastruktur bernama FABRIC untuk mendukung implementasi based rollups. CEO Taiko, Daniel Wang, menyatakan bahwa perusahaannya siap mengadopsi standar FABRIC untuk mengatasi masalah interoperabilitas Ethereum.
“Kami sudah menunggu standar FABRIC agar dapat bekerja sama dan memberikan solusi lengkap,” kata Wang.
Taiko menjadi layer 2 pertama yang mengimplementasikan based rollups di Ethereum, sebagaimana dicatat oleh Justin Drake pada Juni lalu.