
FTX Berencana Bayar Ganti Rugi Penuh pada Pelanggan
Dalam sebuah perkembangan yang mengejutkan, bursa kripto FTX yang sebelumnya dinyatakan bangkrut, baru-baru ini mengumumkan rencana untuk membayar ganti rugi secara penuh kepada kreditor dan pelanggan. Mereka bahkan menyatakan niat untuk memberikan kompensasi substansial dengan memperhitungkan nilai waktu dari investasi mereka.
Dalam siaran pers pada 7 Mei, FTX mengumumkan rencana pembayaran kembali kepada 98% pelanggan yang terkena dampak kejatuhan FTX. Dikatakan bahwa pelanggan akan menerima minimal 118% dari nilai hak tagih yang disetujui, dan dibayarkan secara tunai. Mereka juga mengatakan bahwa mereka telah mengajukan strategi reorganisasi baru ke Pengadilan Kepailitan Delaware Amerika Serikat.
Lebih lanjut, FTX mengungkapkan bahwa mereka telah memperoleh antara $14.5 miliar hingga $16.3 miliar, setelah menjual aset dan properti yang dimiliki oleh perusahaan. Hal ini secara khusus mencakup aset yang berada di bawah kendali Chapter 11 debtors, Likuidator Resmi Gabungan FTX Digital Markets Ltd , dan FTX Australia, serta berbagai pihak swasta yang telah berpartisipasi dalam proses pemulihan dan pembayaran.
Penyelesaian utama melibatkan klaim senilai $24 miliar yang diajukan oleh Internal Revenue Service (IRS), di mana FTX setuju untuk pembayaran tunai sebesar $200 juta dan klaim subordinat sebesar $685 juta.
Namun, meskipun rencana pembayaran kembali telah memberikan keuntungan yang mengesankan bagi sebagian orang, tidak semua penggugat merasa puas. Beberapa investor berpendapat bahwa nilai token kripto mereka saat ini harus dihargai.
Pihak yang Paling Diuntungkan
Meski demikian, pihak yang paling diuntungkan dari rencana pembayaran ini bukanlah para nasabah FTX, melainkan pada spekulator kebangkrutan (bankruptcy traders) yang sigap membeli hak tagih para nasabah dengan harga jauh di bawah nilai aslinya, sebelum FTX resmi mengajukan bangkrut.
Hedge fund dan investor perorangan yang membeli hak tagih ini telah menyaksikan lonjakan drastis dari 10% menjadi 101%, membuktikan kecerdasan mereka dalam memanfaatkan peluang.
Menurut Majalah Fortune, hedge fund yang fokus pada utang bermasalah, seperti Attestor, Baupost, dan Farallon, telah muncul sebagai peraih keuntungan terbanyak dari aset FTX. Dengan membeli hak tagih senilai ratusan juta dolar, hedge fund ini berpotensi meraup untung yang signifikan.
Penerima manfaat utama lainnya yang mengejutkan adalah Louis d'Origny, pendiri platform pembelian hak tagih FTX Creditor. Ia diperkirakan akan mendapat keuntungan lebih dari $25 juta dari investasi pribadinya.