
Grafik Selama Februari: SEC Hentikan 6 Kasus, Demam Memecoin Mereda, dan Lainnya
Industri kripto mengalami bulan yang penuh peristiwa di Februari, dengan perubahan kebijakan besar yang mulai terlihat dan adopsi Bitcoin yang semakin meningkat secara global.
Sebuah laporan terbaru bulan ini menunjukkan bahwa jaringan Bitcoin semakin terdesentralisasi. Perusahaan publik kini menyumbang 35% dari total hashrate global, sementara dominasi China dalam hashrate turun menjadi 14%.
Di Amerika Serikat, industri kripto mencatat kemajuan signifikan dalam ranah hukum, dengan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) menghentikan atau menangguhkan lima kasus hukum besar yang melibatkan entitas terkait kripto.
Namun, tidak semuanya berjalan mulus. Bulan ini terjadi peretasan bursa terbesar sepanjang sejarah, dengan kelompok peretas Korea Utara, Lazarus, diduga mencuri $1,4 miliar dalam bentuk Ether. Sementara itu, tren memecoin mulai meredup, dengan jumlah penerbitan token baru turun ke level terendah sejak awal tahun, sekitar 40.000 per hari.
Berikut adalah sorotan Februari dalam angka.
SEC Hentikan 6 Kasus terhadap Perusahaan Kripto Besar
Bulan ini, SEC menghentikan atau menangguhkan enam kasus hukum terhadap berbagai bursa dan protokol kripto, termasuk kasus yang melibatkan Coinbase, Uniswap, dan Robinhood Crypto.
Tindakan ini mencerminkan pendekatan baru yang diambil oleh komisi setelah pembentukan Gugus Tugas Kripto (Crypto Task Force) yang dipimpin oleh Komisaris Hester Peirce, yang dikenal ramah terhadap industri kripto. Tim ini telah bertemu dengan berbagai pemangku kepentingan untuk membahas penyesuaian aturan terkait staking, produk investasi berbasis kripto (ETP), dan kerangka regulasi aset digital.
Selain itu, SEC dan kemungkinan ketua barunya, Paul Atkins, memberikan harapan bagi Stuart Alderoty, kepala penasihat hukum Ripple, bahwa kasus besar yang dihadapi perusahaan tersebut dapat dibatalkan.
Bitcoin Semakin Terdesentralisasi: 70% Dimiliki oleh Individu
Di awal Februari, perusahaan investasi River merilis laporan tahunan tentang adopsi Bitcoin. Laporan tersebut menemukan bahwa selain pertumbuhan yang pesat, jaringan Bitcoin juga menjadi semakin terdesentralisasi.
Pangsa hashrate global yang dikuasai oleh AS dan China mengalami penurunan. Kedua negara ini masih memimpin dalam hashrate Bitcoin, tetapi analisis dari Hash Rate Index — yang dikutip oleh River — menunjukkan bahwa kekuatan komputasi Bitcoin kini lebih tersebar ke berbagai negara lain.
Saat ini, sebanyak 28 negara memiliki lebih dari 0,1% dari total hashrate global, sementara hanya sembilan negara yang memiliki lebih dari 1%.
Legislator AS Dorong Cadangan Bitcoin, tapi 5 Negara Bagian Menolak
Belum genap 40 hari sejak Presiden AS Donald Trump dilantik, tetapi ia bersama sekutunya di Kongres telah mulai mengupayakan deregulasi industri kripto. Setelah pemilu federal 2024, sebanyak 15 legislator baru yang pro-kripto masuk ke Kongres.
Pada 23 Januari, Trump mengeluarkan perintah eksekutif untuk membentuk "kelompok kerja internal guna menjadikan Amerika sebagai pusat dunia untuk kripto." Kelompok ini ditugaskan untuk mengeksplorasi berbagai aspek industri kripto, termasuk kemungkinan pembentukan cadangan kripto nasional.
Sejumlah legislator di tingkat negara bagian juga telah mengusulkan undang-undang untuk mengeksplorasi atau mengadopsi Bitcoin sebagai cadangan keuangan. Namun, dari 25 negara bagian yang mengajukan proposal, lima di antaranya menolak, dengan empat penolakan terjadi bulan ini.