
Harga Bitcoin dan Kripto Utama Anjlok di Tengah Data Inflasi yang Mengejutkan
Harga Bitcoin dan aset kripto utama lainnya mengalami penurunan pada hari Sabtu (29/03), di mana sejumlah koin utama jatuh ke level terendah dalam setidaknya satu minggu. Penurunan ini sejalan dengan gejolak pasar saham yang dipicu oleh data inflasi Amerika Serikat yang lebih tinggi dari perkiraan.
Menurut data CoinGecko, harga Bitcoin turun ke $83.609 pada Sabtu dini hari dan saat ini berada di angka $84.402, turun sekitar 3,3% dalam sehari. Secara mingguan, Bitcoin hanya turun 0,4%, tetapi pelemahan pada hari Sabtu, menghambat momentum kenaikan yang terlihat dalam beberapa hari terakhir.
Sementara itu, kripto utama lainnya mencatat penurunan lebih tajam dalam 24 jam terakhir. Ethereum turun 6% menjadi $1.875, dan XRP jatuh sekitar 7% ke $2.17. Keduanya mencapai level terendah mingguan pada hari Sabtu, bersama dengan Bitcoin. Solana dan Dogecoin juga mengalami penurunan, masing-masing turun 6% dan 4,5% dalam sehari, meskipun masih mencatat kenaikan dalam sepekan terakhir.
Seiring dengan penurunan harga ini, likuidasi kripto melonjak dalam 24 jam terakhir, mencapai lebih dari $450 juta menurut data CoinGlass. Posisi long menjadi penyumbang terbesar dengan total $402 juta, sementara Ethereum mencatat likuidasi tertinggi sebesar $136 juta, disusul oleh Bitcoin dengan $118 juta.
Pasar saham juga mengalami tekanan, dengan indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing turun lebih dari 2%. Para trader bereaksi terhadap kekhawatiran inflasi yang berkelanjutan serta dampak kebijakan tarif perdagangan yang terus berkembang dari pemerintahan Trump terhadap negara lain. Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) dilaporkan naik 0,4% pada Februari, lebih tinggi dari perkiraan dan merupakan lonjakan bulanan terbesar dalam lebih dari satu tahun.
“Pergerakan harga hari ini menunjukkan bahwa investor belum siap untuk keterlibatan tarif jangka panjang oleh AS,” kata Mark Connors, Kepala Strategi Investasi di Risk Dimensions, dikutip dari Decrypt. “Manajer portofolio menarik risiko untuk sementara waktu sampai dampak tarif menjadi lebih jelas.”
Saham Nvidia turun sekitar 1,5% pada hari yang sama, sementara perusahaan komputasi awan CoreWeave yang didukung Nvidia—dan baru mulai diperdagangkan pada Jumat—turun sekitar 1%.
Namun, saham perusahaan terkait kripto mengalami pukulan lebih besar dibandingkan pasar secara keseluruhan. Saham MicroStrategy (MSTR) turun sekitar 10% dalam sehari, sementara Coinbase jatuh hampir 7%.
Connors juga menyoroti pandangan pesimistis Federal Reserve Bank of Atlanta terhadap pertumbuhan PDB kuartal ini. “Pergerakan hari ini mengonfirmasi perkiraan GDPNow dari Atlanta Fed dibandingkan dengan ekspektasi pasar. Itu, menurut saya, adalah sinyal utama dari peristiwa hari ini,” ujarnya.