Harga Bitcoin Melonjak di Atas $39K, Level Tertinggi Sejak Mei 2022
Bitcoin berhasil mencapai level harga US$39.680 pada hari Minggu (03/12). Ini merupakan level tertinggi baru yang dicapai BTC sejak aset digital mengalami kejatuhan brutal pada Mei 2022 yang menyebabkan pasar bearish yang panjang.
Berdasarkan harga saat ini, Bitcoin telah mengalami kenaikan 128% dari harganya pada awal bulan Januari 2023 yang berada di kisaran $17.000.
Dan, karena BTC semakin mendekati US$40.000, mungkinkah ini berarti kita sedang melihat awal dari bull run? Menurut Bitcoinist.com, jika Bitcoin berhasil melewati angka $40.000, maka Bitcoin berpotensi naik ke $50.000 sebelum akhir bulan.
Pasar Kripto Naik Secara Keseluruhan
Bukan hanya Bitcoin, pasar aset kripto secara keseluruhan mengalami lonjakan pada Minggu pagi. Bitcoin (BTC) mengalami kenaikan 1,59% dalam waktu 24 jam, sementara ethereum (ETH) naik 3,58% selama periode yang sama. Selain itu, solana (SOL) mengalami kenaikan 7%, dan dogecoin (DOGE) meningkat sebesar 9.11%.
Pada saat yang sama, BLUR, RUNE, TIA, IOTA, dan ORDI mengalami pertumbuhan substansial selama akhir pekan, melonjak sekitar 11,3% hingga 54,9%.
Lonjakan ini seirama dengan kenaikan volume perdagangan kripto global, yang mengalami kenaikan sebesar 10,35% menjadi $44.33 miliar pada hari Minggu, menurut data Coinmarketcap. Sementara itu, kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan juga meningkat 1,63% menjadi $1.48 triliun. Statistik saat ini menunjukkan bahwa dominasi pasar BTC berada di 49.6%.
Kenaikan Bitcoin terjadi hanya beberapa hari setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell tampil di Spelman College di Atlanta, Georgia, dan menyampaikan pidato tentang inflasi.
“FOMC berkomitmen kuat untuk menurunkan inflasi hingga 2% dari waktu ke waktu dan menjaga kebijakan tetap ketat sampai kami yakin bahwa inflasi berada pada jalur menuju tujuan tersebut,” kata Powell dalam sambutannya.