
Harga Bitcoin Turun Setelah Trump Umumkan Tarif 'Resiprokal' Global
Harga Bitcoin mengalami lonjakan tajam sebelum akhirnya turun kembali pada hari Rabu (02/04) setelah Gedung Putih mengumumkan kebijakan tarif baru yang diinisiasi oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Menurut data dari penyedia informasi kripto CoinGecko, Bitcoin sempat melonjak hingga mencapai $87.800 saat Trump memberikan pidato di Rose Garden, Gedung Putih. Namun, dalam satu jam terakhir, harga Bitcoin turun 1,1% menjadi $85.500.
Dalam pidatonya, Trump menegaskan bahwa Amerika Serikat akan memberlakukan tarif 25% pada semua mobil buatan luar negeri mulai tengah malam. Selain itu, ia juga menyatakan bahwa pemerintahannya akan menerapkan tarif timbal balik terhadap negara-negara yang mengenakan bea masuk atas barang-barang Amerika.
“Negara kita dan para pembayar pajak telah dirugikan selama lebih dari 50 tahun,” kata Trump. “Tapi itu tidak akan terjadi lagi.”
Trump menjelaskan bahwa tarif timbal balik ini akan mencerminkan kombinasi dari seluruh tarif, hambatan non-moneter, serta bentuk-bentuk ketidakadilan perdagangan lainnya yang dikenakan oleh negara lain terhadap AS. Meski demikian, ia menyebut bahwa total tarif yang dikenakan AS hanya akan mencapai sekitar setengah dari jumlah tarif yang diterapkan negara-negara lain terhadap barang-barang AS.
Selain kebijakan tersebut, Trump juga mengumumkan penerapan tarif dasar minimum sebesar 10% bagi negara-negara yang ingin mendapatkan akses ke pasar Amerika Serikat.
Menjelang pengumuman ini, harga Bitcoin sempat mengalami volatilitas tinggi. Para investor terus mencermati dampak kebijakan tarif ini terhadap pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Pada bulan lalu, harga Bitcoin sempat anjlok hingga $77.000 di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan AS.
Menurut Thomas Perfumo, ekonom global di bursa kripto Kraken, pasar telah cukup memprediksi dampak dari kebijakan ini. “Meskipun tajuk berita tentang ‘Liberation Day’ dan tarif yang menyertainya masih menimbulkan kegelisahan, sebagian besar dampaknya tampaknya sudah diperhitungkan oleh pasar kripto,” katanya, dikutip Decrypt.
Sementara itu, para analis memperkirakan bahwa kebijakan tarif ini dapat memengaruhi keputusan Federal Reserve terkait suku bunga di tahun ini. Jika tarif menyebabkan tekanan inflasi yang berkepanjangan, aset berisiko seperti kripto dapat terus berada di bawah tekanan karena bank sentral AS mempertahankan biaya pinjaman yang tinggi untuk mengendalikan kenaikan harga.