
Vitalik Buterin: Manusia Penting untuk Desentralisasi AI
Pencipta Ethereum, Vitalik Buterin, memperingatkan bahwa kecerdasan buatan (AI) yang terpusat dapat memungkinkan "pemerintah beranggotakan 45 orang untuk menindas satu miliar orang di masa depan."
Berbicara di OpenSource AI Summit di San Francisco minggu ini, Buterin menegaskan bahwa jaringan AI yang terdesentralisasi saja tidak cukup sebagai solusi. Sebab, jika miliaran AI terhubung, mereka bisa saja “sepakat untuk bergabung dan menjadi satu entitas tunggal.”
"Saya pikir jika Anda ingin desentralisasi yang andal, Anda harus mengaitkannya dengan sesuatu yang secara alami sudah terdesentralisasi di dunia—dan manusia sendiri mungkin adalah hal terdekat dengan itu," kata Buterin.
Menurutnya, “kolaborasi manusia-AI” adalah cara terbaik untuk mencapai keseimbangan, dengan “AI sebagai mesin dan manusia sebagai kemudinya.”
AI LA Times Dikritik karena Memberi Sudut Pandang Simpatik terhadap KKK
LA Times meluncurkan fitur AI baru bernama Insights yang menganalisis bias politik dalam artikel opini dan memberikan argumen tandingan.
Namun, fitur ini langsung mendapat kecaman setelah memberikan sudut pandang simpatik terhadap Ku Klux Klan (KKK). Dalam responsnya terhadap sebuah opini tentang warisan KKK, Insights menyebut kelompok itu sebagai “bagian dari budaya Protestan kulit putih yang merespons perubahan sosial,” bukan sebagai gerakan berbasis kebencian. Komentar tersebut segera dihapus.
Selain itu, beberapa kritik terhadap Insights lebih bersifat subjektif. Misalnya, beberapa pembaca marah karena AI menilai sebuah opini tentang respons Trump terhadap kebakaran hutan di Los Angeles sebagai "sentris." Meski demikian, Insights juga mampu menghasilkan argumen yang kuat untuk menentang Trump, yang menunjukkan kemampuannya untuk menghadirkan perspektif berimbang.
Sementara itu, The Guardian tampaknya kecewa karena AI memberikan argumen yang tidak sejalan dengan pandangan mereka. Mereka mengkritik respons Insights terhadap opini tentang kebijakan Trump terhadap Ukraina, yang menyatakan bahwa "Pendukung pendekatan Trump berargumen bahwa sekutu Eropa telah lama bergantung pada jaminan keamanan AS dan kini harus lebih bertanggung jawab."
Terlepas dari kontroversinya, memahami sudut pandang yang berlawanan adalah langkah penting dalam membangun argumen yang lebih kuat. Mungkin Insights pada akhirnya akan menjadi alat yang berguna bagi pembaca.
Makalah Ilmiah Pertama yang Sepenuhnya Dihasilkan AI Lolos Peer Review
The AI Scientist dari Sakana berhasil menghasilkan makalah ilmiah pertama yang sepenuhnya dibuat oleh AI dan lolos proses peer review di sebuah lokakarya dalam konferensi pembelajaran mesin.
Dari 43 makalah yang diajukan, tiga di antaranya dihasilkan oleh AI. Reviewer mengetahui bahwa ada makalah AI dalam kumpulan tersebut, tetapi tidak tahu mana yang merupakan hasil AI. Dua dari tiga makalah AI ditolak, sementara satu berhasil lolos dengan judul "Unexpected Obstacles in Enhancing Neural Network Generalization."
Meski demikian, makalah ini hanya nyaris lolos, dan standar penerimaan di lokakarya tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan konferensi utama atau jurnal ilmiah sebenarnya.
Namun, berita ini cukup signifikan untuk meningkatkan indikator spekulatif "Alan’s Conservative Countdown to AGI," sebuah perkiraan subjektif tentang seberapa dekat kita dengan kecerdasan buatan tingkat manusia, hingga mencapai 91%.